Pedomanrakyat.com, Filipina – Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. jika dirinya terbunuh.
Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (23/11/2024), Sara mengaku berbicara dengan pembunuh dan memerintahkan membunuh Marcos, istrinya, dan juru bicara DPR Filipina.
“Saya sudah bicara dengan seseorang. Saya bilang, kalau saya terbunuh, bunuh saja BBM (Marcos), (ibu negara) Liza Araneta, dan (juru bicara) Martin Romualdez. Tidak bercanda. Tidak bercanda,” kata Sara, diberitakan Reuters, Sabtu (23/11/2024).
Baca Juga :
Pernyataan ini lalu membuat badan keamanan Filipina meningkatkan protokol keselamatan terhadap Presiden Marcos. Lalu, apa sebenarnya pemicu konflik antara Sara Duterte dan Ferdinand Marcos Jr. yang membuat muncul ancaman pembunuhan tersebut?
Ancaman Sara Duterte menjadi tindakan terbaru dari serangkaian perseteruannya dengan Ferdinand Marcos Jr di puncak politik Filipina.
Dikutip dari The Diplomat (25/10/2024), Sara pernah menuduh Marcos tidak kompeten, kurang memiliki kemampuan kepemimpinan, dan hanya memanfaatkannya semasa pemilihan presiden.
Sara juga mengaku mereka tidak berteman meskipun dia menjadi wakil presiden Marcos sejak pemilihan umum 2022. Mereka bahkan belum pernah berbicara sebelum kampanye.
Pada Oktober silam, Sara mengancam akan menggali sisa-sisa jenazah dari mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos dan ayah Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr.
“Suatu hari nanti, saya akan ke sana. Saya akan mengambil jasad ayahmu dan membuangnya ke Laut Filipina Barat,” katanya.
Sara juga mengklaim Marcos mempermalukan seorang lulusan dalam sebuah upacara publik. Tindakan ini membuat Sara ingin memenggalnya. “Saya ingin memenggal kepalanya… (Saya) membayangkan diri saya memenggal kepalanya,” kata Sara sambil mengisyaratkan tenggorokannya digorok.
Komentar