Pedomanrakyat.com, Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan dan Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni saling “Meroasting” dan unjuk kebolehan menjadi seorang Stand Up Comedy di sesi kedua diskusi bertema “Panggung Komedi Sebagai Panggung Otokritik” di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (20/10) malam.
Aksi keduanya itu bahkan sukses mengocok perut para hadirin yang tak henti-hentinya tertawa bahkan sampai ada yang terpingkal-pingkal. Suasana malam hari itu penuh dengan kekeluargaan dan keceriaan.
Menurut Farhan, panggung komedi juga punya semangat ingin menyampaikan realita sosial dengan cara yang jenaka. Menurut dia spektrum kritikan dapat dilakukan dengan berbagai kreasi ruang publik termasuk melalui komedian sebagai sebuah ekspresi dalam simbol orkestrasi seni.
Baca Juga :
“Kita ingin mengingatkan kembali kepada diri kita sendiri sebetulnya ada sebuah ekspresi yang sangat menarik dalam budaya Indonesia yang bernama ekspresi komedi dari sejak namanya Punakawan sampai model lawakan Srimulat sampai sekarang anak-anak muda membuat Stand Up Comedy,” kata Farhan saat ditemui nasdem.id usai acara.
Nilai-nilai itu menurut dia lahir dibidani oleh suara-suara masyarakat yang ingin menyampaikan beragam rasa di hatinya mulai dari kekesalan, kegelisahan bahkan kritikan yang disampaikan dengan kegembiraan.
Farhan melanjutkan, model dalam penyampaian kritik untuk perbaikan melalui cara yang gembira itu senada dengan semangat berpolitik Partai NasDem yaitu berpolitik dengan suka ria.
“Ya itu kita menunjukkan bahwa di Partai NasDem ini dalam menghadapi berbagai macam isu baik itu isu mengenai masalah politik serius maupun isu politik yang merupakan bagian dari keakraban kita. Itu kita tunjukkan lewat sebuah cara yang disebut oleh teman-teman sekarang namanya roasting tadi kebetulan saya meroasting kakak Ahmad Sahroni dan sebaliknya Kakak Sahroni dan Mo Sidik meroasting saya,” kata Farhan.
Sementara itu Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni tak kalah mahir dalam membawakan materi stand up comedynya. Dia menekankan bahwa dalam menyampaikan Stand Up Comedy tetap harus saling menghargai dan menghormati.
“Kalau menurut saya di zaman demokrasi sekarang ini era keterbukaan tentang adanya istilah roasting dengan sindir menyindir itu alangkah lebih baiknya pada tupoksinya jangan keluar jalur semisal kita tidak boleh mencaci maki itu tidak boleh jangan mencaci maki,” kata dia.
Dia pun mengingatkan agar semua pihak tidak mudah tersinggung dalam menerima materi stand up comedy. Politisi asal Tanjung Priok Jakarta Utara itu pun membagikan semangat persatuan yang harus dijaga sebagai sesama anak bangsa.
“Tentang bagaimana saya dihujat misalnya di Medsos selama dia menghujat secara umum menurut saya tidak apa-apa tapi kalau dia menghujat pribadi itu biasanya gue langsung DM atau chat langsung untuk menanyakan,” kata dia.
Dalam acara yang dipandu Bayu Oktara itu juga turut dihadiri Advisor Institut Humor Indonesia (IHIK3), Maman Suherman, dan Komika serta Promotor Stand Up Comedy, Mo Sidik.
Hadir pula Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Partai NasDem, Ivanhoe Semen, dan Putra Ketiga Seniman Legendaris Betawi Benyamin Sueb, Biem Benyamin serta ratusan penonton dan komunitas teman tuli. (WH)
Komentar