Pedomanrakyat.com, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudianto Lallo, menilai Polres Jakarta Timur (Jaktim) seharusnya tidak sulit mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap Kenzaha Walewangko, 22, mahasiswa Fakultas Fisipol, Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Ditegaskan Lallo, ada banyak saksi di lokasi kejadian perkara. Bahkan, video pengeroyokan terhadap Kenzaha tersebar luas di media sosial (medsos).
“Yang pasti kita berharap Polres Jakarta Timur bisa menuntaskan kasus tersebut. Apalagi kalau saksi-saksinya banyak di lokasi, apa lagi masih di bawah jam sembilan malam,” ungkap Rudianto di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Baca Juga :
- Ahmad Sahroni: Pengusutan Korupsi Aspek Penting dari Kebijakan Efisiensi Anggaran
- Rudianto Lallo Puji Keteladanan Kapolri Hadapi Kritik: Harus Diteladani Semua Personel dari Level Mabes Polri Sampai Polsek
- Dukung Kebijakan Presiden, Rudianto Lallo Minta Gencarkan Penegakan Hukum demi Tekan Kebocoran Anggaran
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai NasDem Komisi III DPR itu menambahkan, penyidik Polres Jaktim bisa mengenali pelaku dengan mengumpulkan CCTV di lokasi kejadian.
Termasuk lanjut Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar), memeriksa para pihak yang berada di lokasi saat kejadian itu berlangsung.
“Bisa juga lewat pengumpulan CCTV kampus. Saya kira tidak susah untuk diungkap dan dicari pelaku kejahatan yang mengakibatkan meninggalnya salah satu mahasiswa UKI tersebut,” kata dia.
Rudianto mengingatkan agar Polres Jaktim tidak main-main dalam menyelesaikan kasus pengeroyokan hingga menghilangkan nyawa Kenzaha.
Kerja profesional harus dilakukan Polres Jaktim untuk memberi kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban.
“Kita percayakan kepada Polres Jaktim untuk menuntaskan agar ada kepastian hukum bagi keluarga korban yang mencari keadilan atas kejadian tersebut,” tegas Lallo.
Sebelumnya, Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol UKI tewas diduga dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa fakultas lain di lahan parkiran motor UKI, Cawang, Jakarta Timur, sekitar pukul 20.00 WIB pada Selasa, 4 Maret 2025.
Komentar