Pedoman Rakyat, Makassar – Sampainya 66 ribu lebih vaksin Sinovac di Makassar pada subuh hari tadi menandai berakhirnya operasi lilin yang digelar selama 25 hari oleh Kepolisian Daerah Polda Sulsel, pada 21 Desember hingga 5 Januari 2021 hari ini.
Operasi yang menerjunkan hingga 2000 personel gabungan tersebut dianggap sukses, lantaran berhasil mencegah sejumlah ancaman Kamtibmas di Kabupaten dan Kota di Sulsel. Termasuk diantaranya sukses mengamankan dengan baik perayaan Natal dan Tahun Baru yang berpotensi memicu kerumunan.
Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Frans Sentoe yang juga diketahui begitu aktif melakukan rekayasa jalan di dua moment tersebut mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada warga Sulsel dan terkhusus warga kota Makassar yang telah bersikap bijak untuk mematuhi himbauan-imbauan pihak Kepolisian selama operasi Lilin ini digelar pada 21 Desember hingga 4 Desember 2021.
Baca Juga :
- Polda Sulsel Ungkap 31 Kasus Korupsi dengan 21 Tersangka, Uang Rp 2 Miliar-14 Mobil dan 10 Truk Disita
- Polda Sita 6 Produk Skincare Berbahaya di Sulsel, Milik Fenny Frans, Mira Hayati, Raja Glow hingga NRL
- Masyarakat Wajib Waspada! Polda Sulsel Bongkar 6 Skincare Berbahaya, Ada Milik Mira Hayati dan Fenny Frans
Menurutnya, pengamanan yang dilakukan pihak Kepolisian di hampir 300 titik tersebut memang tidak mudah. Namun berkat dukungan masyarakat, apa yang dikhawatirkan, khususnya ancaman penularan Covid-19 berhasil tanpa kendala berarti.
“Pada intinya kami ucapkan banyak Terima kasih pada warga Sulsel terkhusus Warga Makassar. Operasi Lilin ini berakhir ditandai dengan sampainya dengan aman vaksin ke Makassar subuh tadi. Operasinya lancar dan sukses menghindarkan ancaman, meski memang dibeberapa titik, masih ada yang nakal, namun saya pikir berkat patroli ketat dari personel, masyarakat kemudian memahami dan dengan sendirinya menjadi taat,” tukasnya, Selasa (5/1)
Lebih jauh ia juga melayangkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas rekayasa lalu lintas jalan yang telah dilakukan di sejumlah titik.
Hal itu, kata Dia, memang sengaja dilakukan untuk menghambat dan menutup peluang-peluang oknum masyarakat yang hendak berkerumun di momen Natal dan Tahun Baru.
Kendati demikian, apa yang dilakukannya tersebut kata Dia, tidak lain untuk keselamatan bersama Ummat dan warga Sulawesi Selatan terkhusus warga Kota Makassar.
“Jadi kami juga meminta maaf pada masyarakat Sulawesi Selatan terkhusus Kota Makassar atas rekayasa lalu lintas. Walaupun memang rekayasa itu dilakukan untuk menutup peluang oknum masyarakat untuk berkerumun. Namun pada dasarnya tujuan utama kami tidak lain untuk keselamatan bersama Ummat dan warga Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (dir)
Komentar