Kendaraan Listrik, Kemenperin: Produksi Baterai Jadi Tantangan Terbeesar

Nhico
Nhico

Rabu, 25 Agustus 2021 20:57

Kendaraan Listrik, Kemenperin:  Produksi Baterai Jadi Tantangan Terbeesar

Pedoman Rakyat, Jakarta – Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) mengakui bahwa produksi baterai masih menjadi tantangan terbesar Indonesia dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik.

Pasalnya, komponen tersebut berperan sangat penting yang memegang kira-kira sekitar 60 persen dari kendaraan terkait. Sehingga, berpengaruh besar terhadap penentuan harga jualnya.

Demikian dikatakan oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Sony Sulaksono dalam konverensi pers virtual, Rabu (25/8/2021).

“Memang kita punya deposit besar (sumber daya), tapi kalau dikeruk terus lama-lama akan habis. Jadi kita harus siap dengan adanya tren-tren baru yang tidak hanya berbasis pada nikel,” kata dia. Selain itu, untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Ia pun meminta kepada para produsen baterai untuk dapat lebih memprioritaskan produksi baterainya di dalam negeri.

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan peta jalan atau road map pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri yang sudah rampung sampai 2035 mendatang. Dalam kesepakatan bersama tersebut, ditargetkan produksi mobil listrik dari Indonesia bisa mencapai 400.000 unit per tahun pada 2025 dan meningkat secara konsisten hingga 600.000 unit per tahun pada 2030. Lima tahun kemudian, angka produksi ini diproyeksikan bisa mencapai 1 juta unit per tahun.

Sementara itu, dalam jangka waktu yang sama produksi sepeda motor listrik di dalam negeri diproyeksikan bisa mencapai 1,76 juta unit per tahun pada 2025 dan 3,22 juta unit per tahun di 2035. Jika semua bisa tercapai, maka akan terjadi penurunan emisi gas buang 4,6 juta ton kabondioksida CO2 pada 2035 dari kendaraan roda empat dan 1,4 juta ton CO2 dari roda dua.

“Jadi target ini diupayakan agar bisa terealisasi. Seiring dengan itu, kita juga mencoba membangun ekosistemnya karena instrumen terpenting ada di sana. Tentu, ini akan melibatkan banyak pihak,” ujar Sonny.

Dalam kesempatan sama, ia juga menyebut bahwa guna mendorong program percepatan elektrifikasi kendaraan bermotor listrik di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal.

Misalnya, pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor (BBN-KB), mini tax holliday, tax holliday, sampai super tax deduction bagi produsen yang berkomitmen memproduksi kendaraan serupa di sini.

 Komentar

Berita Terbaru
Artikel23 November 2024 14:55
Hujan Tak Jadi Penghalang, Pendukung Andalan Hati Tumpah Ruah di Kampanye Akbar Makassar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pendukung, relawan, dan simpatisan memadati lokasi kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulse...
Metro23 November 2024 14:10
Ketua Fraksi NasDem Ari Ashari Ngamuk saat Rapat Banggar: Pemkot Harus Ambil Alih Fasum-Fasos di Tanjung Bunga
Pedomanrakyat.com, Makassar – Ketua fraksi NasDem yang juga ketua komisi D Ari Ashari Ilham mengamuk saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Ko...
Metro23 November 2024 13:29
Legislator NasDem H Muhammad Gelar Pengawasan APBD Sulsel 2024
Pedomanrakyat.com, Bone – Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari fraksi NasDem, H. Muhammad menggelar pengawasan APBD Sulsel tahun 2024. Dalam kegia...
Metro23 November 2024 13:18
Ahmad Sahroni Minta Kapolda Sulsel Usut Temuan Ribuan Sembako di Bone
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi 3 Ahmad Sahroni mengingatkan Kepolisian Republik Indonesia agar menjaga netralitas menjelang p...