Pedomanrakyat.com, Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berikan penghargaan kepada Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin atas komitmen dan dukungan menyukseskan program TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu 2022.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan 2023 yang dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P di Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Mewakili Kodam XIV Hasanuddin, Brigadir Jenderal TNI Dwi Endro Sasongko, S.Sos menerima penghargaan ini dihadapan 600 orang peserta Rakornis dari TNI, Polri, PKK dan IBI se-Indonesia, turut hadir menyaksikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd.
Baca Juga :
Dalam kesempatan itu, hadir Panglima TNI periode 2021-2022 Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.; Panglima TNI 2021-2022 Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D; Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Dr. Rima Agristina, S.H., S.E., M.M; Aster Panglima TNI Mayjen TNI Purwo Sudaryanto; dan Asops Kapolri, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. Penandatanganan MoU yang dilaksanakan dalam acara ini antara BKKBN dengan POLRI, BPIP, APDESI, UNSURYA, dan Perempuan Indonesia Maju (PIM).
Rakornis Kemitraan merupakan forum mitra kerja BKKBN untuk menggalang komitmen bersama dalam upaya meningkatkan capaian program bangga kencana serta upaya percepatan penurunan stunting dengan mengusung tema “Sinergitas Implementasi Kegiatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja”.
“Kami berterimakasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Dan juga Pak Andika dan Ibu (Hetty Andika Perkasa) ini yang mengawali dan kita keliling. Kemudian dilanjutkan oleh para jajaran Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara. Kami ucapkan terima kasih semua dan juga kepada Kepolisian,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyampaikan menurut data dari Kemenkes tahun 2023, pada tahun 2022 faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan stunting yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebanyak 96,4%, sumber protein hewani 69,9%, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 60,1%, konseling gizi sebanyak 32%, sumbes susu dan olahan 30,1%, dan ASI Eksklusif 16,7%.
“Faktor yang menyebabkan stunting ini yang paling berpengaruh apa, memang juga sudah di analisis, ASI eksklusif saya kira tetap perlu diperhatikan karena ASI masih menjadi bagian yang penting, kemudian protein hewani, tidak harus mahal mahal protein hewani, ASI adalah barang yang cukup murah, lele lebih baik daripada daging sapi, lele juga sudah cukup , ikan kembung juga sudah cukup tidak perlu ikan ikan impor yang mahal,” kata Hasto.
Fokus intervensi yang dilakukan BKKBN untuk menurunkan stunting adalah dari pra-nikah, ibu hamil dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Oleh karena itu Hasto sangat berterima kasih kepada para mitra yang ikut berpartisipasi dalam penurunan stunting ini.
“Kami berterimakasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Kemudian ada dapur sehat mengatasi stunting juga didukung oleh para mitra yang hadir di sini kami ucapkan terima kasih untuk memberikan contoh seperti apa makanan sehat, begitu juga tim pendamping keluarga. Kami berterima kasih kepada bidan yang juga ikut tekun menjadi tim pendamping keluarga. Saya sering merayu bidan itu begini ‘bidan bukan segala galanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya,” kata Hasto.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P dalam sambutannya mengatakanseluruh pihak dalam penurunan stunting sudah terlihat dengan percepatan penurunan stunting yang menjadi sebuah gerakan nasional di masyarakat Indonesia saat ini.
“Alhamdulillah saya rasa stunting sudah menjadi gerakan nasional. Sudah menjadi bagian dari kesadaran masyarakat luas bukan hanya instansi bukan hanya aparat, tetapi semua orang bicara stunting. Semua orang ingin berpartisipasi dan itulah yang penting. Kalau itu sudah diadopsi di internalisasi mendarah daging di dalam hati pikiran masyarakat, maka stunting ini akan menjadi persoalan siapapun yang nanti akan memimpin Indonesia maka tidak boleh mengabaikan namanya stunting ini, dan itu lah yang menjadi target kita,” kata Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak boleh diabaikan sama sekali karena sangat penting bagi kehidupan seorang manusia.
“1000 Hari pertama awal kehidupan itu wajib tidak bisa diabaikan. Kenapa? Karena tadi Pak Hasto luar biasa telah memaparkan sangat clear ya jadi 1000 hari ini kalau lewat selesai dan kita mungkin termasuk bagian yang selesai itu karena 54% menurut Bank Dunia tahun 2019 ya 54% angkatan kerja produktif Indonesia itu mantan stunting,” jelas Muhadjir.
Menanggapi Rakornis ini, Kepala BKKBN Sulsel, Andi Rita menyatakan siap menindaklanjutinya pertemuan ini di tingkat provinsi.
“Untuk memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana dan upaya percepatan penurunan stunting di tahun 2023, kita akan melaksanakan rakornis di tingkat provinsi sebagai tindak lanjut rakornis pusat, dan kita juga akan menghadirkan seluruh mitra yang ada dari Polri, TNI, IBI, PKK dan mitra lainnya” ujar Andi Rita.
Dalam rakornis ini fokus pada pembahasan strategi optimalisasi pemanfaatan DAK Bidang KB, Strategi Pelayanan Penurunan Unmeet Need dan pengendalian Drop Out, Optimalisasi Pendampingan Keluarga dalam percepatan penurunan stunting dan Rencana Aksi percepatan penurunan stunting
Komentar