Pedomanrakyat.com, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Teguh Iswara Suardi mengungkapkan, pembangunan yang dilakukan pemerintah sering kali hanya fokus pada pembangunan saat itu saja, tetapi kurang memperhatikan aspek keberlanjutannya atau dampak sosial dan lingkungan yang mungkin terjadi dari proses pembangunan itu.
“Sebagai contoh di daerah kami (Sulawesi Selatan), adanya pembangunan rel kereta api, tapi bangunannya belum selesai, dampak yang dihasilkan membuat daerah menjadi banjir karena posisi rel lebih tinggi daripada dataran,” ungkap Teguh saat mengikuti Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan II itu juga mengatakan,hal-hal seperti itu harus menjadi perhatian Kementerian PU karena terkait perencanaan dan eksekusinya.
Baca Juga :
“Penekanan kami di sini, pembangunan ke depan harus memperhatikan tiga aspek penting, yaitu inklusivitas, berkelanjutan, dan sebisa mungkin low maintenance,” terang Teguh.
Hal tersebut dianggap penting, menurut Teguh, karena jangan sampai membangun tapi hanya gali lubang tutup lubang. Ketika konstruksinya selesai, kualitasnya kurang bagus atau malah biaya operasional dan pemeliharaannya lebih mahal lagi.
“Kami ini tinggal di daerah penyangga pangan di wilayah Sulawesi Selatan. Tapi ketika kami terjun ke lapangan, memang masih sangat dibutuhkan yang namanya pembangunan infrastruktur,” ujar Teguh.
Oleh karena itu, Teguh mempertanyakan bagaimana mungkin bisa menjadi penyangga pangan, jika infrastruktur dasar seperti jembatan, drainase, dan jalan belum bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Komentar