Pedoman Rakyat, Jakarta – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais belum lama ini kembali melontarkan khawatirnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun kekhawatiran Amien Rais itu adalah Presiden Jokowi bakal lengser di tengah jalan sebelum masa jabatannya pada 2024 mendatang berakhir.
Kekhawatiran itu dilontarkan Amien Rais dalam kesempatan pidatonya di acara “Merawat Reformasi” yang diselenggarakan Partai Ummat pada Kamis, (20/5/2021).
Baca Juga :
Bak gayung bersambut, kritik Amien Rais itupun ditanggapi langsung oleh Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin. Ali Ngabalin lewat akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew, justru balik mengungkapkan kekhawatiran dirinya terhadap sosok mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ali Ngabalin mengaku khawatir bahwa Amien Rais justru akan meninggal dunia sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilu 2024).
“Saya khawatir pa’tua ini wafat sebelum PEMILU 2024,” kata Ali Ngabalin di akun Twitter pribadinya.
Peryataan Ali Ngabalin pun membuat pengurus Partai Ummat naik pitam. Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Agung Mozin, menyatakan, pihaknya menilai Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin seakan mendoakan Amien Rais segera mati sebelum pemilu 2024.
Menurut Agung Mozin, Amien Rais adalah seorang guru besar bangsa. Maka Ali Ngabalin disebutnya telah membuat pernyataan dengan sikap yang tidak pantas serta tidak mengandung adab yang baik.
“Ngabalin seperti mendoakan Bapak Amien Rais mati sebelum pemilu. Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari mulut Ngabalin,” kata Mozin, dikutip dari Beritasatu, Sabtu (22/5/2021).
“Saya hanya mengingatkan kita semua agar berhati-hati dengan ucapan kita, mulut kita karena peribahasa ini mengandung kebenaran, Mulutmu harimaumu,” tambahnya.
Menurut Agung Mozin, jika kita mendoakan keburukan yang kita tujukan kepada orang-orang baik, maka bisa jadi doa itu berlaku dan menimpa dirinya sendiri.
Agung Mozin mengatakan pihaknya mengajak kepada semua warga yang percaya atas kekuatan doa, untuk mendoakan agar Allah memberlakukan doa-doa buruk bagi yang mendoakan keburukan itu. “Hanya Allah yang maha tahu. Wallahualam,” demikian Agung.
Komentar