Kumpulkan Warga Kelurahan, KPU Makassar Bahas Bahayanya Politik Uang

Nhico
Nhico

Kamis, 12 Mei 2022 21:21

Kumpulkan Warga Kelurahan, KPU Makassar Bahas Bahayanya Politik Uang

Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar terus menjalankan pendidikan pemilih melalui program Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (KP3).

Dimana, kegiatan KP3 sudah memasuki angkatan ke-10 kegiatan ini terus menunjukkan konsistensinya, dapat dilihat pasca jeda puasa dan libur hari raya idul fitri 1433 H dan akan terus berlanjut kedepannya.

KP3 kali ini bekerjasama dengan Kesbangpol Kota Makassar dan dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Makassar yang dihadiri oleh kader KP3 dan tokoh masyarakat Kecamatan Mamajang, Kamis (12/5/2022).

KP3 kembali menghadirkan tiga Komisioner KPU Kota Makassar sebagai pemateri antara lain, M. Faridl Wajdi (Ketua KPU kota Makassar), Romy Harminto (Kordiv Perencanaan, Data, dan informasi, dan Abd Rahman (Kordiv Hukum dan Pengawasan).

Ketua KPU Kota Makassar, M. Faridl Wajdi dalam materinya menyampaikan bahwa, dasar pelaksanaan pemilu adalah UU No.7 Tahun 2017.

“Tentunya melaksanakan pemilu perlu persiapan yang baik, dengan tugas KPU menyampaikan informasi yang terbuka seluas-luasnya kepada masyarakat terkait pemilu,” kata Faridl, Kamis (12/5/2022).

Sementara itu lanjut Faridl, Pasal 167 ayat (6) menyebutkan bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu sebagaimana di maksud pada ayat(4) dimulai paling lambat 20 (dua puluh) bulan sebelum hari pemungutan suara.

“Artinya amanah UU menghendaki persiapan pemilu terkonsolidasi dengan baik. Persiapannya harus matang dengan mengajak masyarakat tertib administrasi sehingga partisapinya bisa maksimal,” bebernya.

Komisoner KPU Makassar, Romy Harminto dalam pemaparan materinya menuturkan bahwa bangsa indonesia adalah negara yang majemuk dan multikultural (beragam), baik keberagaman suku, agama, anggota golongan, ras, serta partai politik.

“Sebagai bangsa yang majemuk tentu banyak perbedaan yang sangat rentan menimbulkan konflik,” tutur Romy.

Olehnya itu kata Romy, maka toleransi dan tenggang rasa menjadi solusi dari politisasi sara.

Sementara itu, Komisioner KPU Makassar, Abd Rahman dalam maternya bahaya politik uang pada pemilu dan pemilihan, mengungkapkan bahwa biasanya gelaran pemilu sering di sebut gelaran “pesta rakyat”.

Namun kata dia, dibalik pesta yang megah itu ada yang berbahaya yaitu “money politic”, karena sejatinya politik itu adalah hal yang baik.

“Hanya saja biasanya ada oknum yang merusak sistem politik dengan melakukan politik uang, sehingga sebagai masyarakat yang bijak politik uang harus di hindari karena menyebabkan dampak yang buruk untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya.

Penulis : Muh. Saddam

 Komentar

Berita Terbaru
Politik23 November 2024 01:46
Rusdi Masse ‘RMS’ Yakin Irwan-Sudirman Terpilih Menang Pilkada, Lengkapi Kemenangan NasDem di Pinrang
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan, Rusdi Masse Mappasessu yakin dengan kemenangan Pasangan calon atau Paslon...
Politik22 November 2024 23:51
Dukungan untuk Seto-Rezki Makin Kuat Jelang Pencoblosan, Teranyar dari Ratusan Masyarakat Panakkukang
Pedomanrakyat.com, Makassar – Dukungan warga Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang terhadap pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ma...
Politik22 November 2024 22:18
Lawan ‘Halangi’ Dua Truk Mogok, Puluhan Ribu Warga Pinrang Tetap Setia Hadiri Kampanye Irwan-Sudirman, Panik Yah
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Pasangan calon atau Paslon Bupati dan wakil Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid-Sudirman Bungi, menggelar kampanye akb...
Politik22 November 2024 20:47
Dihadapan Puluhan Ribu Masyarakat, Irwan-Sudirman Komitmen Perjuangkan Kemajuan Pinrang
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Puluhan Ribu masyarakat banjiri kampanya Akbar pasangan calon atau Paslon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Pinrnag...