Pedoman Rakyat, Makassar – Banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Makassar akibat tingginya curah hujan, dikomentari Abdi Asmara. Anggota DPRD Makassar, sekaligus Ketua Komisi C Bidang Pembangunan dan Infrastruktur. Abdi menilai, perlu pencegahan sebagai solusi dari banjir yang tiap tahun hampir terjadi.
Untuk menghindari, kata dia, diperlukan perencanaan drainase secara komprehensif. “Kita ambil contoh di Kecamatan Biringkanaya. Disana ada empat kelurahan yang sering terjadi banjir. Setelah melakukan penggalian sungai yang terjadi pendangkalan, coba lihat hujan berhenti pasang tidak naik air cepat mengalir,” ungkap Abdi Asmara saat dikonfirmasi pedomanrakyat.com Jumat (12/3/2021).
Baca Juga :
Contoh lainnya adalah banjir yang sering terjadi di Jalan AP Pettarani. Masalahnya juga sama. Yakni drainase. “Permasalahannya ada pada jalan keluarnya air yang perlu dimaksimalkan. Karena drainase koneksinya kita ini kalau tidak salah masih jaman Belanda,” tuturnya.
Abdi juga menolak jika pembangunan Fly Over yang jadi biang banjir. Tapi memang karena kurangnya resapan air di sekitar jalan itu. “Saya katakan itu bukan banjir tapi genangan. Yang dikatakan banjir itu adalah walaupun berhenti hujan tiga sampai empat hari namun masih ada air. Itu banjir namanya. Ini karena daerah resapan airnya yang berkurang,” katanya lagi.
Terakhir Abdi Asmara berharap ada kerjasama ssemua pihak untuk mengatasi banjir. Terutama Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar. “Saya kira Balai Provinsi dan Balai Kota akan bekerja sama mencari solusi. Karena masing-masing punya kewenangan dan tanggung jawab,” demikian Abdi.
Komentar