Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Suriadi Bohari, menyoroti target Pendapatan Asli Daerah (PA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Sulsel Tahun 2025.
Suriadi Bohari menuturkan bahwa, capaian Disbudpar Sulsel yang telah diperoleh pada tahun 2024 ini, dari target Rp369 juta, capaiannya Rp522 juta atau sebesar 142 persen.
“Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk tahun 2025 ini tidak sama dengan capaian yang telah dicapai 2024,” kata Suriadi Bohari, saat rapat bersama Disbudpar, Kamis (30/1/1025).
Baca Juga :
- Rapat Bareng DKP, Legislator Sulsel Heriawan Singgung Soal Trend Peningkatan Kesejahteraan Nelayan
- Isra Mi’raj 1446 H, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Ajak Umat Muslim Makmurkan Masjid
- Jadi Tamu Utama di Perayaan Hari Kelahiran Sri Baginda Kaisar Jepang, Prof Fadjry Djufry Harap Kerjasama Pemprov Sulsel-Jepang Semakin Erat
Menurut Suriadi, capaian yang telah bapak peroleh tentu tidak didapat secara autodidak atau sendiri, tentu melalui komunikasi dan langkah-langkah strategis, sehingga bisa terwujud Rp522 juta.
“Tetapi kenapa RKA 2025 targetnya justru turun ke 384 juta. Secara normatifnya kalau kita berpikir rasional, kita sudah mencapai Rp500 lebih, kenapa target kedepannya justru di turunkan,” bebernya.
Olehnya itu, kata Legislator NasDem Sulsel jni, perlu menjadi pertimbangan kedepan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melebihi target yang telah di tetapkan, agar sebaiknya diperhadapkan dengan insentif.
“Supaya ada semangat disitu, tidak serta merta membiarkan OPD bekerja tanpa semangat, itu pertama,” harap Suriadi.
Dalam kesempatan itu juga, Politisi Partai NasDem Sulsel ini menyarankan, agara Disbudpar meninjau pendapatan yang belum maksimal untuk menjadi potensi peningkatan PAD yang selama ini masih bersifat normatif.
“(Karena) tahun ini itu-itu aja, sampai tahun kedepan tidak ada akselarasi, tidak ada penciptaan wawasan untuk meningkatkan PAD, dan menggali potensi-potensi dengan daerah kabupaten kota,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa, saat ini bukan lagi menggunakan pola lama dengan memberikan bantuan-bantuan ke daerah tanpa perhitungkan nilai yang bisa diperoleh.
“Jadi mana potensi wisata budaya di daerah yang belum di kelola dengan baik oleh pemerintah daerah, tentu ini menjadi dorongan kepada untuk mengsupport ini agar destinasi wisata dengan budaya bisa kita capai bersama tetapi dengan pola yang kerjasama bagi hasil,” tutup Anggota DPRD Sulsel dapil 7 meliputi, Kabupaten Wajo dan Soppeng ini.
Komentar