Lisda Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Jalankan Program Wajib Belajar 12 Tahun

Nhico
Nhico

Jumat, 05 Juli 2024 09:39

Lisda Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Jalankan Program Wajib Belajar 12 Tahun.
Lisda Pertanyakan Keseriusan Pemerintah Jalankan Program Wajib Belajar 12 Tahun.

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni, memertanyakan keseriusan pemerintah menjalankan program wajib belajar 12 tahun atau program pendidikan menengah universial.

pemerintah tidak paham program wajib belajar 12 tahun. Artinya pemerintah sudah menyiapkan anak-anak kita untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya,” ujar Lisda dalam keterangannya, Kamis (4/7).

Menurut Lisda, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan sebagaimana Pasal 31 UUD 1945. Hal demikian juga diamanatkan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sementara, program wajib belajar 12 tahun juga telah termuat dalam Permendikbud No 19/2016 tentang Program Indonesia Pintar.

Salah satu ketidakseriusan pemerintah dalam menjalankan program tersebut ialah masih kurangnya jumlah sekolah.

Lisda menerangkan, jumlah sekolah dasar (SD) tidak sebanding dengan jumlah SMP dan SMA. Artinya, lulusan SD tidak semuanya dapat ditampung dan belajar di SMP.

“Amanat undang-undang wajib sekolah 12 tahun. Harusnya jumlah SD, SMP, dan SMA sama. Kalau di SD 1.000, ya SMP 1.000, SMA 1.000, itu baru namanya wajib belajar. Tapi kita enggak, dari SD ke SMP berkurang, begitu juga SMP ke SMA. Jadi bentuk piramid,” tandasnya.

“Berarti negara ini memaksa anaknya nganggur, tidak sekolah, karena memang tidak ada sekolahnya,” imbuh Lisda.

Untuk diketahui, jumlah sekolah negeri di bawah Kemendikbudristek pada 2022 untuk jenjang SD sebanyak 130.042 unit dan sekolah swasta 18.933 unit. Untuk jenjang SMP negeri ada 23.864 unit dan SMP swasta 18.122 unit. Jumlah SMK negeri 3.692 unit dan SMK swasta 10.573 unit, sedangkan SMA negeri 6.878 unit, dan swasta 7.061 unit.

Meski ada tambahan dari sekolah swasta, kata Lisda, jumlahnya juga belum cukup. Di samping itu, sekolah yang dikelola swasta mengenakan biaya yang reltif tinggi.

“Jadi banyak yang terpaksa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, padahal kemampuan finansialnya terbatas. Jadi masih perlu banyak penambahan sekolah untuk anak-anak kita,” tegas Lisda.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...