Mahasiswa Gelar Aksi Soal Beasiswa, MYL: Kalau Diminta Cabut, Saya Tidak Akan Cabut

Nhico
Nhico

Senin, 19 Juli 2021 10:42

 Mahasiswa Gelar Aksi Soal Beasiswa, MYL:  Kalau Diminta Cabut, Saya Tidak Akan Cabut

Pedoman Rakyat, Pangkep- Kebijakan Pemkab Pangkep membatasi penerima program beasiswa SPP untuk mahasiswa menuai protes dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Pangkep. Mereka menuntut peraturan bupati (perbup) yang jadi dasar hukum kebijakan tersebut dicabut.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPPM Pangkep, Awal Fajaruddin saat memimpin unjuk rasa di kantor Bupati Pangkep, Senin (19/7/2021) meminta Bupati Muhammad Yusran Lalogau (MYL) segera mencabut Perbup Nomor 14 Tahun 2021. “Kami menuntut Perbup Nomor 14 dicabut,” kata Awal.

Dalam perbup tersebut, beasiswa hanya akan diberikan ke mahasiswa yang ekonominya kurang mampu dan berprestasi dengan IPK 3,5. Padahal, selama 5 tahun terakhir, beasiswa tersebut diberikan ke seluruh mahasiswa Pangkep yang kuliah di perguruan tinggi se-Indonesia.

“Kami menolak standardisasi nilai akademik menjadi syarat pemberian beasiswa yang sebelumnya untuk semua menjadi dibatasi. Itu juga terlalu tinggi,” ujarnya.

Selain itu, para mahasiswa juga meminta transparansi pengelolaan dana beasiswa yang hingga kini belum dicairkan. Padahal program beasiswa untuk para mahasiswa tertulis dalam APBD 2021.

“Biasanya bulan Mei atau Juni sudah cair. Ini sampai sekarang belum cair, padahal sudah dianggarkan. Kami mendesak agar dana itu segera dicairkan,” kata Awal.

Menanggapi hal itu, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) yang menemui massa aksi menegaskan tak akan mencabut perbup tersebut. “Kalau diminta cabut saya tidak akan cabut,” tegasnya.

Ia menjelaskan, kebijakan itu dilakukan agar beasiswa tepat sasaran.

MYL menyampaikan, untuk masuk kategori calon penerima, mahasiswa dapat melampirkan surat keterangan tak mampu dari pemerintah desa atau kelurahan. “Kalau teman-teman merasa tidak mampu, silahkan urus surat keterangan di desa atau kelurahan,” kata Bupati.

Bupati mengatakan, standar IPK 3,5 tersebut merupakan masukan banyak pihak, termasuk akademisi. Ia berharap, standar itu menjadi motivasi mahasiswa untuk berprestasi. Ia juga meminta mahasiswa memahami kondisi keuangan daerah yang sedang sulit saat ini.

“Kalau IPK ta tinggi, tentu nanti sarjana lebih gampang cari kerja, daripada kalau rendah. Ini motivasi agar teman-teman belajar lebih giat,” kata MYL.

 Komentar

Berita Terbaru
Ekonomi25 November 2024 11:22
LAZ Hadji Kalla Kolaborasi LPPM Kalla Institut Hadirkan Program Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri
Pedomanrakyat.com, Makassar – Yayasan Hadji Kalla melalui LAZ Hadji Kalla, bersama dengan LPPM Kalla Institute, gelar Pelatihan Pemberdayaan Pes...
Artikel25 November 2024 10:08
Bawaslu Makassar Latih Saksi TPS untuk Pastikan Pilkada 2024 Terawasi dengan Baik
Pedomanrakyat.com, Makassar – Bawaslu Kota Makassar menggelar pelatihan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilka...
Politik24 November 2024 22:23
Dihadiri Fatmawati Rusdi, Ustaz Das’ad Latif Ajak Warga Makassar Jaga Kebersamaan di Momen Politik
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Nasdem, Fatmawati Rusdi, menghadiri zikir dan doa bersama bertajuk “...
Artikel24 November 2024 22:01
Ribuan Warga Pinrang Larut dalam Doa-Dzikir Bersama yang Digelar RMS Community
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Ribuan masyarakat Kabupaten Pinrang menghadiri kegiatan Doa dan Dzikir Bersama yang digelar RMS Community di Rumah ...