Mantan Presiden Maladewa Kritis usai Jadi Korban Serangan Bom Teroris

Jennaroka
Jennaroka

Sabtu, 08 Mei 2021 00:44

Petugas polisi Maladewa memeriksa setelah ledakan di luar rumah mantan Presiden Mohamed Nasheed di Male, Maladewa, 6 Mei 2021. Foto: REUTERS
Petugas polisi Maladewa memeriksa setelah ledakan di luar rumah mantan Presiden Mohamed Nasheed di Male, Maladewa, 6 Mei 2021. Foto: REUTERS

Pedoman Rakyat, Maladewa – Mantan Presiden, Mohamed Nasheed, berada dalam perawatan kritis pada hari Jumat setelah terluka parah dalam ledakan bom di luar rumahnya. Polisi menyebutnya sebagai teroris" href="https://pedomanrakyat.com/tag/serangan-teroris/">serangan teroris. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi teror yang terjadi Kamis di ibu kota Male itu.

Aksi kekerasan ini telah menghidupkan kembali kekhawatiran keamanan di pulau-pulau Samudra Hindia, yang dikenal dengan resor mewah tetapi juga menghadapi kerusuhan politik dan kekerasan militan Islam.

Nasheed, presiden pertama Maladewa yang terpilih secara demokratis yang sekarang menjadi ketua parlemen, sebelumnya telah memperingatkan tentang militan yang menyusup ke negara Islam itu.

Dia masuk ke mobilnya saat ledakan terjadi. Media lokal mengatakan ledakan itu disebabkan oleh perangkat yang dipasang di sepeda motor yang diparkir di dekat mobilnya. Dokter mengoperasi untuk mengeluarkan pecahan peluru dari Nasheed, yang sekarang dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif, kata pihak rumah sakit.

“Selama 16 jam terakhir dia menjalani operasi penyelamatan nyawa pada luka di kepala, dada, perut dan anggota tubuhnya,” kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan seperti dilansir france24.com.

Pada 2015, mantan presiden Abdulla Yameen lolos tanpa cedera setelah terjadi ledakan di speedboatnya. Pada 2007, ledakan yang dituduhkan pada militan Islam menargetkan turis asing dan melukai 12 orang.

Komisaris Polisi Mohamed Hameed mengatakan 450 petugas telah dikerahkan untuk menyelidiki insiden terbaru tersebut. “Kami memperlakukan ini sebagai teroris" href="https://pedomanrakyat.com/tag/serangan-teroris/">serangan teroris,” katanya pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa tingkat ancaman keamanan nasional telah dinaikkan ke peringkat tertinggi 3.

Pemerintah sedang mencari dukungan teknis dari mitra asing dalam kasus tersebut. Sebuah tim dari Kepolisian Federal Australia diperkirakan akan bergabung dalam penyelidikan pada Senin.

Presiden Ibrahim Mohamed Solih, sekutu dekat Nasheed, mengatakan ledakan hari Kamis itu merupakan serangan terhadap demokrasi negara dan ekonominya.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...