Pedoman Rakyat, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Indonesia membutuhkan vaksin sekitar 58,7 juta dosis. Total sasaran anak usia 6-11 tahun ada 26,4 juta orang.
“Vaksin untuk anak usia 6 sampai 11 tahun kira-kira ada 26,4 juta orang. Jadi mungkin ada butuh tambahan 58,7 juta, yang ini juga belum ada di anggaran kita,” kata Budi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (8/11/2021)
Budi menuturkan kebutuhkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini masuk dalam anggaran tahun depan seperti anggaran untuk booster vaksin. Pasalnya, pelaksanaan vaksinasi anak dan booster akan dilakukan tahun depan.
Baca Juga :
Selanjutnya, Budi mengatakan sejauh ini ada 3 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) di luar negeri yaitu Sinovac, Sinopharm dan Pfizer dengan kondisi dan pengemasan yang berbeda dari setiap jenisnya.
Dikatakannya, dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk anak sama, tetapi untuk vaksin Pfizer diturunkan ke 3 mikrogram. “Jadi Sinovac sama Sinopharm vaksin dosisnya sama tapi kalau Pfizer itu dosis diturunkan dari 10 mikrogram menjadi 3 mikrogram,” ucapnya.
Budi juga menuturkan vaksin anak ini diberikan setelah cakupan vaksinasi nasional mencapai 50%. Hal ini berkaca dari pemberian vaksin anak di negara lain.
Menurutnya menjadi pertimbangan vaksin anak diberikan setelah cakupan vaksinasi nasional mencapai 50% karena risiko paling tinggi terpapar Covid-19 adalah orang tua dengan persentase 12%. Sedangkan risiko paling rendah anak-anak angka sekitar 0,05%.
Selain itu, jika dibandingkan dengan risiko kesakitan hingga dirawat di rumah sakit maupun kematian, menurut Budi, lansia lebih tinggi sekitar 20 hingga 30 kali lebih berisiko dari anak.
“Kita sekarang masih lumayan rendah masing 40-50% (cakupan vaksinasi). Memang prioritasnya vaksin yang ada kita berikan ke lansia dulu sampai selesai untuk memastikan mencegah jangan sampai nanti ada kasus kenaikan,” ucapnya.
Komentar