Pedomanrakyat.com, Medan – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong ribuan petani milenial di Kota Medan untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan.
Bagi SYL, bertani adalah kemanusiaan yang tidak boleh terhalang oleh kondisi apapun. Termasuk ancaman krisis global yang melanda semua negara di dunia.
Apalagi, menurut SYL, pertanian merupakan salah satu sektor penguat dalam mengokohkan kedaulatan negara dimana hanya pertanian yang tumbuh positif disaat sektor lainya melemah.
Baca Juga :
- Masuk Enam Besar Menteri Berkinerja Terbaik, Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina Puji Mentan Andi Amran Sulaiman
- Silaturahmi Dengan Kepala Daerah Terpilih, Mentan Amran Dorong Sulsel Jadi Pionir Swasembada Pangan Nasional
- Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Mentan Andi Amran Sulaiman Kunker ke Sulsel, Berikut Agendanya
“Petani milenial harus mampu menjadi pilar utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan modern. Mengapa demikian, sebab pangan di dunia itu sangat dibutuhkan,” ujar SYL dalam pertemuan penyuluh dan petani di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara, Minggu (23/10/2022).
SYL mengatakan, kondisi dunia saat ini dalam pusaran trubulensi yang sangat dahsyat mengingat perubahan cuaca ekstrem dan gejolak politik dunia kian memanas.
Bahkan ketegangan politik yang terjadi bisa memicu kelaparan akibat kurangnya pasokan makanan.
“Hari ini, besok dan tahun depan, dunia tidak lagi baik baik saja. Dunia baru saja diserang covid yang mengakibatkan semua ekosistem perdagangan terganggu. Dunia juga menghadapi pemanasan global dan perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina.
“Tapi alhamdulillah Indonesia baik baik saja karena ada pertanian yang menjaganya,” ujarnya.
Menurut SYL, semua kondisi buruk itu mampu dilalui dengan baik kalau petani milenial Indonesia bersatu dan meningkatkan skala produktivitas.
Sementara nerdasarkan data BPS, stok beras nasional tahun ini mencapai 10,2 juta ton dan masih akan bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra yang terus berlangsung.
“Hari ini, overstock dari pangan kita masih tersimpan 10,2 juta ton. Kalau sampai pada saatnya terjadi krisis dan kekurangan yang luar biasa karena alam tidak bersahabat, jangan lupa ada 5 juta hektare pohon sagu kita untuk menjadi cadangan. Insya Allah atas kerjasama semua pihak, maka makanan untuk bangsa tetap terjaga dengan baik,” katanya.
Komentar