Minta Hak Untuk Bekerja, Taliban Semprot Wanita Afghanistan Pakai Merica dan Gas Air Mata

Nhico
Nhico

Minggu, 05 September 2021 12:04

Minta Hak Untuk Bekerja, Taliban Semprot Wanita Afghanistan Pakai Merica dan Gas Air Mata

Pedoman Rakyat, Afghanistan – Puluhan wanita Afghanistan berunjuk rasa ke jalan-jalan di Kabul pada Sabtu (4/9/2021). Seperti dilaporkan Al jazeera, kaum wanita Afghanistan menuntut hak untuk bekerja, peran dalam pemerintahan masa depan, dan duduk di meja dalam diskusi dengan Taliban.

Aksi protes dimulai dengan 50 wanita berbaris menuju istana presiden. Namun Taliban “mengepung” mereka dan mencegahnya melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk istana.

Menurut Razia Barakzai mengatakan para wanita itu dihentikan di dekat pintu masuk kementerian keuangan. Wanita berusia 26 tahun itu mengatakan Taliban telah menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa.

“Kami tenang dan damai sepanjang waktu, tetapi mereka hanya ingin menghentikan kami dengan cara apa pun,” katanya kepada Al Jazeera.

Demonstrasi hari Sabtu menandai setidaknya keempat kalinya perempuan di Kabul dan kota barat Herat berkumpul untuk menuntut hak-hak mereka dalam pemerintahan yang dipimpin Taliban di masa depan.

Barakzai mengatakan Taliban yang mencoba mengepung para pengunjuk rasa mengenakan spanduk merah dan membawa senjata.

“Ini bukan pasukan Taliban biasa,” katanya.

Kerumunan itu dikepung di keempat sisinya oleh Taliban, yang mengatakan kepada mereka, menurut Barakzai, “Pulanglah, kalian masing-masing satu per satu.”

Namun, pergi membubarkan diri ternyata sama sulitnya, karena Taliban terus mengepung mereka.

“Aneh, mereka tidak ingin kita tinggal, tetapi mereka juga tidak mengizinkan kita pergi,” tambah demonstran.

Barakzai juga mengatakan salah satu wanita diserang oleh Taliban. Gambar media sosial menunjukkan seorang wanita muda berdarah dari kepala. Dia mengklaim milisi Taliban telah memukulnya. Namun Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi persis bagaimana dia terluka.

Barakzai, yang sebelumnya bekerja untuk satu kantor pemerintah, mengatakan tindakan terbaru itu sebagai tanggapan atas pernyataan baru-baru ini oleh pemimpin senior Taliban Sher Moham.gila Abbas Stanikzai, yang dalam satu wawancara mengatakan “mungkin tidak” ada tempat bagi perempuan di eselon yang lebih tinggi dari pemerintahan yang dipimpin Taliban di masa depan.

“Bagaimana kami bisa mendapatkan hak yang mereka janjikan kepada kami jika kami tidak berperan dalam pengambilan keputusan pemerintah atau terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban,” kecam Barakzai.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah19 Juni 2025 08:10
DPRD Pangkep Gelar Rapat Pansus, Bahas Rancangan Peraturan Tata Beracara Badan Kehormatan
Pedomanrakyat.com, Pangkep – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menggelar Rapat Panitia Khusus...
Metro19 Juni 2025 07:57
Plt Dirut PDAM Makassar Hamzah Jajaki Kerja Sama dengan STS Jepang, Perkuat Sistem Distribusi-Tekan Kebocoran Air
Pedomanrakyat.com, Makassar – Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Hamzah Ahmad, menerima kunjungan Presiden Direktu...
Politik18 Juni 2025 23:18
Bawaslu RI Dorong Penguatan Layanan Informasi-Literasi Data, Sasar Beberapa Daerah Termasuk Sulsel
Pedomanrakyat.com, Makassar – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terus mendorong penguatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan layanan inform...
Metro18 Juni 2025 22:39
Wali Kota Makassar Munafri Pimpin Pasukan Drainase Lakukan Pembersihan, Hadapi Musim Hujan
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pemerintah Kota Makassar menunjukkan keseriusannya dalam mengantisipasi banjir jelang musim penghujan. Dipimpin la...