Pedoman Rakyat, Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali merombak konfigurasi pejabat Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Sebanyak 104 Pati mendapatkan penugasan baru.
Mutasi dan promosi jabatan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/540/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Mutasi mencakup 65 Pati TNI AD, 22 Pati TNI AL dan 17 Pati TNI AU.
Di matra Angkatan Darat, salah satu pati yang mendapatkan penugasan baru yakni Mayjen TNI Sulaiman Agusto.
Baca Juga :
Jenderal bintang dua yang saat ini menjabat Tenaga Ahli Pengajar Bidang Geostrat dan Tannas Lemhannas tersebut dipercaya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Danpussenkav Kodiklatad
Sulaiman mengisi jabatan yang ditinggalkan Mayjen TNI Wawan Ruswandi. Pada 25 Mei lalu, Wawan dimutasi sebagai Asisten Personel KSAD, sesuai SK Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021.
“Mutasi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis,” kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (29/6/2021).
Komandan Pasukan Lapis Baja
Sulaiman Agusto merupakan abituren atau lulusan Akademi Militer 1988 dari kecabangan kavaleri. Rekan satu angkatannya antara lain Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman dan Danpusterad Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko.

Jenderal kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini pernah mengemban sejumlah jabatan Danyonkav 8/Narasinga Wiratama (2004-2005), Danrem 102/Panju Panjung (2014-2016), Danrem 131/Santiago (2016-2017) dan Kasdam XII/Tanjungpura (2017-2018).
Sebagai pemegang tongkat komando Pussenkav Kodiklatad, Sulaiman praktis kini akan memimpin ‘pasukan lapis baja’. Pussenkav bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Untuk diketahui, Pussenkav merupakan Staf Khusus KSAD di bidang pembinaan kesenjataan dan pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan Kuda Militer serta pembinaan organik dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Pussenkav berada di bawah Kodiklatad.
Berdasarkan laman resmi Pussenkav, proses pembentukan Kavaleri diawal pada 1950. Satuan Kavaleri dibentuk dengan nama Komando Pasukan Berlapis Baja.
Saat itu Pasukan Berlapis Baja berada di bawah pimpinan Letkol Kav KGPH Soerjo Soejarso yang membawahi 4 eskadron Kavaleri di Bandung, Magelang, Palembang dan Medan.
Eskadron Kavaleri tersebut dilengkapi dengan alat tempur utama kendaraan-kendaraan tempur bekas KNIL berupa Ford Link, Humber Scout, Otter Body Car, Universal Carrier dan Stuart.
Seiring perkembangan zaman dan modernisasi alutsista, berbagai kendaraan lapis baja kini berada di naungan Pussenkav. Salah satunya tank Scorpion di Yonkav 1/Badak Ceta Cakti yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
Ada pula tank AMX 13 buatan Prancis di Yonkav 3/Andhaka Cakti di Kabupaten Malang. Ada pula Panser V-150 meriam, V-150 intai, V-150 angkut personel, V-150 Komando dan VAB buatan Prancis yang menjadi kekuatan Yonkav 7/Serbu Paragosa Satya.
Komentar