Pedomanrakyat.com, Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak Amelia Anggraini menilai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) harus segera memformulasikan pendidikan seksual yang tepat “ala Indonesia”.
Pernyataan tersebut sebagai respon maraknya dispensasi nikah yang terjadi di Provinsi Jawa Timur (Jatim), tepatnya di Kabupaten Ponorogo dan Kediri.
“Dispensasi nikah ini sebagai konsekuensi Indonesia tidak punya perangkat yang kuat baik dari segi kebijakan maupun strategi aksi terhadap fenomena hamil muda di luar nikah,’ kata Amelia Anggraini, dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).
Baca Juga :
Menurut Amelia, pendidikan seksual yang tepat dan komprehensif mutlak dibutuhkan sekarang ini, sebagai bagian dari strategi preventif dari segala persoalan yang menyangkut kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga, dan mengurangi angka perceraian, serta kesehatan ibu dan anak.
Anggota DPR periode 2014-2019 tersebut mengungkapkan, angka dispensasi nikah karena hamil duluan dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPA) cukup tinggi yakni 55.000 pengajuan.
Angka itu kata dia, tersebar di seluruh daerah dengan 4 provinsi pengajuan dispensasi nikah tertinggi yaitu di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
“Angkanya cukup tinggi, dan apabila fenomena ini dibiarkan akan menyebabkan eskalasi remaja yang hamil di luar nikah di masa mendatang,” kata Amelia.
“Untuk itu, sebagai Langkah awal Kemendikbudristek harus mempunyai cetak biru Pendidikan seksual yang tepat di mana diadaptasi dari khasanah budaya timur,” tambahnya.
Pendidikan seksual yang tepat menurut Amel adalah pola yang mengelaborasi bukan hanya pendekatan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi juga ilmu agama, Kesehatan, dan sosial ekonomi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Dinas Pendidikan dapat menjadi fasilitator dengan memperkuat pola interaksi yang kuat antara konseling sekolah dan orang tua dengan pelatihan formal Pendidikan seksual.
“Keluarga menjadi komunitas terkecil langkah preventif pernikahan remaja di luar nikah, nilai ini harus tertransfer sempurna melalui komunikasi kuat antara anggota keluarga,” tutur Amelia.
Lanjutnya, fii lingkungan sekolah, pelatihan Pendidikan seksual untuk orang tua murid dan guru-guru perlu diaplikasikan dan dioptimalkan.
“Dengan tujuan menambah pengetahuan terkait reproduksi, pemahaman gender, hak dan kewajiban, serta bahaya perilaku seks bebas,” pungkasnya.
Komentar