Ngeri.. 215 Jasad Anak-anak Ditemukan di Bekas Sekolah Katolik, Apa yang Terjadi?

Jennaroka
Jennaroka

Minggu, 06 Juni 2021 21:44

Seorang wanita membaca kartu belasungkawa yang diikat ke pohon di sebelah monumen untuk para penyintas bekas Sekolah Perumahan India Kamloops, dimana ditemukannya sisa-sisa jasda 215 anak, di Kamloops, British Columbia, Kanada. (Foto: Reuters)
Seorang wanita membaca kartu belasungkawa yang diikat ke pohon di sebelah monumen untuk para penyintas bekas Sekolah Perumahan India Kamloops, dimana ditemukannya sisa-sisa jasda 215 anak, di Kamloops, British Columbia, Kanada. (Foto: Reuters)

Pedoman Rakyat, Kanada – Sebuah penemuan 215 jasad anak-anak mengguncang Kanada. Jasad-jasad itu ditemukan di sebuah bekas sekolah asrama Katolik, di Kamloops, British Columbia, Kanada.

Penemuan mengerikan itu terjadi di bekas sekolah asrama, di mana pihak berwenang Kanada secara paksa membawa anak-anak pribumi untuk mengasimilasi mereka ke dalam “praktik budaya Eropa” sejak abad ke-19.

Kepala Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus bertemu dengan kedua kardinal Kanada yang berbasis di Vatikan pada hari Sabtu dan mengungkapkan kesedihannya atas tragedi Kamloops Indian Residential School.

“Saya mengikuti dengan sedih berita yang datang dari Kanada tentang penemuan mengejutkan dari sisa-sisa 215 anak-anak”, katanya, setelah ibadah Minggu di Lapangan Santo Petrus, Minggu (6/6/2021).

Dia menekankan bahwa politisi Kanada dan pemimpin agama harus “bekerja sama dengan tekad” untuk menyelidiki rincian temuan dan untuk mencari rekonsiliasi dan penyembuhan bagi bangsa.

“Saya bersatu dengan para uskup Kanada dan seluruh Gereja Katolik di Kanada dalam mengungkapkan solidaritas saya dengan orang-orang Kanada yang trauma dengan berita mengejutkan ini. Penemuan yang menyedihkan ini semakin meningkatkan kesadaran akan rasa sakit dan penderitaan masa lalu”, tambahnya.

Menurut Tk’emlups te Secwepemc Nation, sebuah kelompok penduduk asli Kanada, jenazah tersebut adalah milik anak-anak yang menjadi murid di Kamloops Indian Residential School di British Columbia, yang ditutup pada tahun 1978. Bekas sekolah asrama pribumi di Kanada dijalankan oleh Gereja Katolik. Beberapa korban berusia tidak lebih dari 3 tahun, tetapi tidak satupun dari mereka telah diidentifikasi sejauh ini, dan penyebab kematian mereka masih belum jelas.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan anggota pemerintahannya menyatakan keterkejutannya dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas temuan suram itu. Berbagai perkiraan menunjukkan bahwa dari tahun 1840-an hingga 1990-an, sekitar 150.000 anak diambil secara paksa dari keluarga pribumi di Kanada dan dikirim ke fasilitas pendidikan di seluruh negeri.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...