Pak Kapolri, Ramai-ramai Fraksi di DPR Desak Abu Janda Ditangkap

ITA
ITA

Sabtu, 30 Januari 2021 13:41

Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda (foto:Twitter)
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda (foto:Twitter)

Pedoman Rakyat, Jakarta – Desakan Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda agar diproses secepatnya terus bermunculan. Salah satunya datang dari sejumlah fraksi di DPR RI.

Sejumlah fraksi menyayangkan Abu Janda dalam cuitannya di Twitter terkait kasus dugaan rasisme terhadap mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai. Termasuk soal “Islam Arogan’.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni misalkan, mendesak aparat kepolisian segera menangkap Abu Janda terkait kasus dugaan rasisme Natalius Pigai.

Menurutnya, polisi harus segera menindaklanjuti laporan yang dibuat oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) karena perkataan Permadi dinilai mengandung unsur ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Polisi harus segera menyikapi kasus rasisme maupun agama yang dilakukan oleh Abu Janda, karena ini jelas-jelas hate speech berbau SARA, jadi polisi harus tangkap,” ujar Sahroni.

Sementara, Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PAN Mesakh Mirin meminta aparat keamanan segera menindak orang yang menyebarkan rasisme di Negara kesatuan Republik Indonesia. Bagi Mesakh, yang melakukan rasisme harus ditangkap.

“Dan segara polisi menangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku, terutama pelaku rasis kepada tokoh mantan Komnas ham Natalius Pigai yang sedang rasa keadilan pagi warga masyarakat Papua ketika beliau disamakan dengan sejenis bintang corila,” jelas Mesakh pada Lintas Parlemen, Jumat (29/1/2021) malam.

Begitupun dengan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa. Ia berharap siapapun pelaku rasisme perlu diproses secara hukum.

“Saya berharap kepada Kapolri untuk menginstruksikan kepada Kapolda, Kapolres atau jajarannya di seluruh Indonesia untuk memproses hukum siapapun pelaku rasis tanpa pandang bulu,” kata Supriansa.

Di tempat lain, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Pangeran Khairul Saleh menghargai dan mengapresiasi Polri yang telah dengan sigap memproses hukum atas penghinaan yang diduga dilakukan oleh Abu Janda tersebut.

Begitupun dengan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil. “Saya mendukung langkah DPP KNPI yang melaporkan ke polisi terkait ujaran yang diduga bermuatan SARA yang diucapkan oleh Permadi Arya,” katanya.

Nasir Djamil

Anggota Komisi III DPR RI ini juga menyinggung soal pernyataan Abu Janda yang menyebut ‘Islam sebagai agama pendatang dan arogan. Menurut Nasir, ucapan Abu Janda berpotensi mengganggu kebersamaan di tengah masyarakat.

“Menyatakan Islam sebagai agama pendatang dan arogan adalah bentuk penghinaan terhadap Islam dan umatnya. Karena itu diharapkan polisi menindaklanjuti arogansi Permadi Arya sebagai terlapor,” tambahnya.

“Sangat kita sayangkan bahwa ucapan Permadi Arya itu sangat berpotensi mengganggu kehidupan umat beragama di Indonesia,” ujarnya.

Kemudian, Anggota Komisi VIII RI dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq menanggapi soal cuitan Abu Janda di Twitter soal ‘Islam arogan’. Maman menilai cuitan tersebut tidak mendidik dan cenderung memperkeruh keadaan Indonesia.

Maman Imanulhaq

“Pada konteks itu sebenarnya, cara-cara yang dilakukan siapapun yang masih juga berbicara soal SARA, tentu suatu yang bersifat negatif dan merugikan,” kata Maman.

Respon Abu Janda

Abu Janda pun angkat suara atas laporan tersebut lewat akun Twitternya. Dalam cuitan itu, Abu Janda turut mengunggah sebuah video berisi pernyataan Pigai yang dinilai bersikap rasis ke etnis Jawa.

“Mau maen lapor-laporan ke polisi isu rasisme bang @harisknpi? Yuk, maen kita. Kita lihat laporan siapa yang diproses,” cuit Abu Janda di akun Twitternya

Ditambahkan, Abu Janda mengaku heran pernyataannya soal ‘evolusi’ saat mendebat mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai bisa dilaporkan ke polisi.

Abu Janda mengklaim tak ada pernyataan rasial atau ujaran kebencian dalam cuitannya itu. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun dalam membuat pernyataan tersebut.

Abu Janda mengklaim kata ‘evolusi’ yang ia gunakan tidak bernada rasisme. Ia mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa evolusi berarti berkembang.

Abu Janda membantah penggunaan kata ‘evolusi’ sebagai upaya mengaitkan Pigai dengan kera. Menurutnya ketika itu, ia tak sedang membahas teori evolusi dari Charles Darwin.

“Saya orang muslim. Muslim meyakini Nabi Adam manusia pertama di bumi. Kita tidak percaya sama teori Darwin, yang percaya dengan teori Darwin cuma ateis,” kata Abu Janda.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah12 Desember 2024 21:38
Opini: BerAMAL Jadi Tonggak Baru Pemerintahan Bone
Pedomanrakyat.com, Bone – Terpilihnya H. ANDI ASMAN SULAIMAN, S. Sos., MM.dan Andi Akmal Pasluddin menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bone Sulawesi...
Daerah12 Desember 2024 21:26
MTsN 1 Bone Sambut Bupati Bone Terpilih, Kepedulian yang Menginspirasi, Komitmen pada Pendidikan dan Generasi Masa Depan
Pedomanrakyat.com, Bone –Dalam suasana penuh kehangatan, Bupati Bone terpilih periode 2024-2029, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, yang dikenal de...
Metro12 Desember 2024 20:04
Mentri PAN-RB Resmikan MPP Makassar ‘Sombere and Smart’
Pedomanrakyat.com, Makassar – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyanti meresmikan Mal Pelayanan Publ...
Metro12 Desember 2024 18:09
Dorong Efektivitas Layanan Publik di Makassar, Ketua Komisi D Ari Ashari: Masyarakat Layak dapat Pelayanan yang Berkualitas
Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi D DPRD Kota Makassar melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi (monev) triwulan III tahun 2024 bersama mit...