Pedomanrakyat.com, Jakarta – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan seluruh jajaranya agar mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Instruksi ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Untuk karhutla, kemarin sudah disampaikan bapak Presiden Dandim, Polri bersama-sama dengan masyarakat dan kementerian atau lembaga dapat mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” kata Yudo saat Rapim TNI di Jakarta, Kamis (9/2).
Baca Juga :
Perintah pencegahan karhutla sudah tertuang dalam Inpres Nomor 11 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan. Inpres itu diteken Presiden Jokowi pada 24 Oktober 2015.
“Kemarin sempat diingatkan (Presiden Jokowi), ingat perjanjian 7 tahun lalu masih berlaku. Ini bukan menakut-nakuti artinya dulu pernah ada perjanjian pencopotan jabatan jika gagal mengatasi karhutla,” tambah dia.
Bahkan segala kekuatan TNI, lanjut Yudo, harus dikerahkan hingga tahap melakukan rekayasa cuaca terhadap lokasi yang dirasa rawan akan kemungkinan terjadinya karhutla.
“Kalau kita sudah semaksimal mungkin menggunakan sarana prasarana yang ada, kebakarannya masih enggak padam. Kia laporkan bahwa kita sudah berusaha, laporkan kepada pimpinan, laporkan kepada saya, biar saya juga sampaikan kepada presiden,” tuturnya.
Setelah arahan itu, di hadapan para perwira tinggi (Pati) TNI yang hadiri rapim. Yudo pun sempat berkelakar untuk mencari dukun atau pawang hujan yang akan ditempatkan di daerah rawan karhutla.
“Mudah-mudahan enggak terjadi, berdoa saja supaya hujan terus sehingga tidak terjadi kebakaran hutan. Kalau perlu cari dukun, supaya hujan terus menerus di daerah itu sehingga tidak terjadi karhutla,” kata dia.
“Khususnya daerah-daerah yang rawan di Riau, Kalimantan, mana lagi rawan karhutla. Jadi sekarang sudah siapkan dukun mana saja yang harus dipanggil untuk supaya bisa mendatangkan hujan. Tapi kalau dukun jangan dukun hanya dikasih plakat saja, harus ada ceklisnya,” tambah Yudo.
Komentar