Pedoman Rakyat, Makassar – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menegur Satgas Covid-19 Pemprov Sulsel untuk lebih meningkatkan proses penelusuran dan pemeriksaan orang yang pernah kontak erat, hingga yang terkonfirmasi positif.
Teguran diberikan setelah dia menerima laporan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Bahwa masih ada ratusan orang yang tak masuk dalam program isoman di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
Baca Juga :
“Kasus konfirmasi peninjauan itu per 1000 orang perminggu itu sudah di atas 200. Harusnya, minggu ini di sini sudah ada tambahan 200. Ini idealnya. Tugas kita adalah bagaimana membawa 200 kasus konfirmasi itu ada di sini,” tegasnya, Sabtu (7/8/2021).
Lanjut Hadi, masyarakat yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi rasionya 1 banding 15.
“Berarti 200 kali 15, itu boleh isoman. Kecuali yang memang reaktif, berarti bisa ditaruh di sini lagi,” imbuhnya.
Hadi yakin bila program itu berjalan dengan baik, maka laju penularan Covid-19 di Kota Makassar dapat diturunkan. Penurunan jumlah itu menurutnya juga akan berdampak baik dengan kondisi perputaran ekonomi.
“Nah itu yang harusnya menjadi PR kita kerjakan,” tegas Hadi.
Panglima TNI, tak sendiri datang meninjau. Turut meninjau Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Keduanya melihat kondisi terkini pusat isolasi Covid-19 di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar.
Sebelumnya, Koordinator Posko Satgas Covid-19, Sulsel, Arman Bausat mengatakan, secara umum terjadi peningkatan kasus, khususnya di Kota Makassar sejak, 3 Agustus 2021.
“Perminggu ada peningkatan rata-rata 78 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Arman menerima kunjungan dua jendral tersebut.
Dari 78 orang yang terkonfirmasi, kata Arman, yang masuk rumah sakit hanya sekitar 23 orang. Sementara 58 orang lainnya memilih enggan masuk rumah sakit.
“Inilah yang menyebabkan mereka menjadi carrier. Pertama mereka merasa tidak memiliki gejala sehingga tidak masuk ke rumah sakit. Makanya ini yang sedang kami upayakan agar penanganannya bisa dari hulu ke hilir,” jelas Arman.
Salah satu cara menekan laju penyebaran dari hulu menurut Arman adalah, dengan menerapkan PPKM hingga mengebut program faksinasi.
Sementara hilirnya, pemerintah telah menyediakan lokasi isoman untuk para pasien yang telah terkonfirmasi.

Komentar