Pedoman Rakyat, Makassar – Polisi terus melakukan pengejaran terhadap jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pasca bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Perkembangannya sudah ada puluhan jaringan teroris yang diamankan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel)
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengungkapkan perkembangan penyelidikan terbaru dalam kasus bom bunuh diri Gereja Katedral Kota Makassar, total yang diamankan sudah 24 orang.
“Yang sekarang sudah diamankan (Tim Densus 88) sudah 24 orang. Kemudian dari 24 orang ini, yang wanitanya tinggal dua,” Kata Zulpan kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga :
Zulpan mengatakan, pengungkapan 24 orang ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan tim Densus 88 dibantu jajaran Polda Sulsel.
“Ditangkap di sejumlah daerah di Sulsel. Selain di Makassar, ada juga di Kabupaten Gowa,” ungkapnya.
Zulpan menyebut, ada 26 total orang yang sebelumnya ditangkap tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, beberapa waktu lalu. Empat di antaranya adalah wanita. Namun seiring dengan proses penyelidikan, beberapa orang dipulangkan.
“Dua wanita dipulangkan karena tidak terbukti. Awalnya kan ada empat wanita. Jadi yang wanita sekarang tinggal dua orang,” jelasnya.
Zulpan menerangkan bahwa 24 orang yang ditangkap, semuanya adalah anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) kompolotan Kompleks Villa Mutiara Klaster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Mereka memiliki peran penting dalam aksi teror oleh pasturi bomber gereja. Selain itu mereka juga disebut berafiliasi dengan ISIS. “Peran lebih rincinya belum bisa kita sampaikan karena masih terus jalan pemeriksaannya,” ucap Zulpan.
Puluhan anggota JAD yang ditahan lanjut Zulpan, saat ini masih berstatus terperiksa. Merujuk dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Terorisme.
“Mereka punya kewenangan waktu pemeriksaan 21 hari sebelum ditingkatkan statusnya,” tandasnya.
Komentar