Pedoman Rakyat, Jakarta- Sekretaris Jenderal PBB Antonia Guterres desak militer Myanmar segera membebaskan peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Hal ini diungkapkan juru bicara PBB merespons ribuan tahanan yang dibebaskan pemerintahan junta militer pada Rabu (30/6/2021).
Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari lalu dan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
“Kami mengulangi seruan kami untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang, dan itu termasuk Presiden Win Myint dan anggota penasihat dewan negara Aung San Suu Kyi,” kata Eri Kaneko, juru bicara Guterres di PBB.
Baca Juga :
Pemerintah junta militer Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 tahanan pada Rabu, di antara mereka yang dibebaskan adalah para wartawan dan lainnya yang menurut militer ditahan atas tuduhan penghasutan karena ikut serta dalam protes. Demikian laporan media setempat.
Banyak penentang militer telah ditahan, beberapa dihukum di bawah undang-undang yang mengkriminalisasi kritik atau komentar yang dianggap dapat menyebabkan ketakutan atau menyebarkan berita palsu. Aung San Suu Kyi diadili untuk pelanggaran serupa, dan tetap dalam tahanan.
“Kami sangat prihatin atas berlanjutnya kekerasan dan intimidasi, termasuk penangkapan sewenang-wenang, oleh aparat keamanan,” kata Kaneko.
Komentar