Luapan air dari sungai Leko Pancing membuat sedimen lumpur dari area pertambangan sekitar lokasi masuk ke aliran air baku.
Kondisi diatas mengakibatkan gangguan produksi di IPA II Panaikang yang air bakunya berasal dari Bendung Leko Pancing yang berdampak pada penyesuaian suplai air bersih ke pelanggan di daerah utara dan timur kota.
Baca Juga :
Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar, Asdar Ali menyampaikan bahwa imbas dari gangguan tersebut membuat produksi terganggu di mana idealnya inflow dari Bendung Leko Pancing minimal 994 lps dan kondisi yang ada menunjukkan bahwa inflow saat ini hanya di angka 700-800 lps.
“Kondisi tersebut membuat kami harus melakukan pengurangan atau pengaturan outflow agar level air reservoir bisa stabil,” ucapnya.
Asdar mengatakan bahwa saat ini dilakukan penanggulangan berupa pengerukan menggunakan excavator di seksi 7 & 8 dan pembuatan kolam perangkap lumpur di dekat lokasi penambangan untuk mengurangi volume lumpur yang masuk dalam saluran air baku. Selain itu saat ini tengah dilakukan pembuatan tanggul setinggi 1 meter sepanjang +/- 200 meter untuk menahan lumpur masuk ke saluran agar kedepannya tidak lagi mengganggu jalannya air baku dan diperkirakan akan selesai dalam 2 minggu.
“Kita terus memantau dan proses pengerukan masih dilaksanakan. Dan hari ini (Sabtu/15 Februari 2025) akan dilakukan pengukuran flow dari Bendung Leko Pancing sampai intake panaikang dengan jumlah 10 titik dibantu oleh teman-teman dari Fakultas Teknik Sipil Unhas,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait aktivitas tambang di sekitar seksi 7-8 tersebut.
“Kami telah bersurat Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dengan tembusan ke Pj. Gub Sulsel, juga ke Bupati Maros dan Direktur PDAM Maros, semoga ada solusi terkait hal ini,” tutupnya.
Komentar