Pedoman Rakyat, Bantaeng – Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menyebut jika eksekutif saat ini tengah mendorong Perda Pendidikan. Regulasi ini memuat sejumlah poin mengenai peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya adalah upaya melindungi guru dari kriminalisasi.
Hal itu diungkapkan Ilham Azikin saat membuka konfrensi kerja PGRI di Balai Kartini, Selasa, 26 Januari 2021. Dia menyebut, Perda Pendidikan ini bahkan dipersiapkan untuk masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) legislatif, tahun ini.
“Saya sudah berkomunikasi dengan legislatif. Insyaallah, Perda Pendidikan ini akan masuk dalam Prolegda, tahun ini,” jelas dia.
Baca Juga :
Dia mengatakan, pada dasarnya Perda Pendidikan ini dibuat sebagai regulasi untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bantaeng. Melalui perda ini, maka akan terlahir kewajiban pemerintah dan OPD lainnya untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan di Bantaeng.
“Dalam Perda ini, juga tercantum upaya melindungi guru dari kriminalisasi. Harapannya, guru kita terlindungi dari ancaman pidana saat mengajar,” jelas dia.
Dia juga berharap, Konfrensi Kerja PGRI ini didesain untuk mendorong terciptanya kebijakan-kebijakan proses belajar-mengajar yang adaptif. Menurutnya, kebijakan ini perlu dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19 yang menuntut banyak penyesuaian.
“Ini demi menjawab tantangan untuk menciptakan sesuatu yang adaptif dalam proses belajar mengajar,” jelas dia.
Ketua PGRI Bantaeng, Syafruddin mengatakan, PGRI adalah sebuah organisasi profesi yang senantiasa menempatkan diri sebagai mitra pemerintah. Dia memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas perhatian pemerintah terhadap upaya melindungi dan menjaga tenaga guru yang ada di Bantaeng.
“Kami memiliki keinginan yang sama dengan visi Pemkab Bantaeng saat ini. Kami juga ingin bersama-sama dengan pemerintah untuk senantiasa meningkatkan SDM masyarakat Bantaeng,” jelas dia.
Dia juga mengakui, regulasi yang dilahirkan Pemkab Bantaeng menjadi harapan semua guru. Tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk peserta didik di Bantaeng.
“Kami terus melakukan upaya yang terkoordinasi untuk bergerak bersama-sama mewujudkan janji yang ditawarkan. Karena ini adalah bagian dari tanggung jawab kami di PGRI,” jelas dia.
Singgung SD Parring-parring
Ilham Azikin juga mengajak guru untuk senantiasa melakukan inovasi pembelajaran yang adaptif. Masa pandemi Covid-19 membuat banyak hal menjadi terbatasi. Termasuk proses belajar-mengajar.
Dia juga menyinggung sekolah jauh SD Parring-parring. Tiga pekan lalu, Ilham Azikin datang ke sekolah ini tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada guru, kepala sekolah dan Kadis Pendidikan.
Sekedar diketahui, kelas jauh SD Parring-parring letaknya di Kecamatan Ulu Ere. Cukup sulit mengakses sekolah ini, medan untuk ke lokasi sekolah cukup terjal. Sangat jarang kendaraan roda empat yang bisa mengakses kendaraan ini. Kondisi sekolah juga cukup sederhana.
Ada tiga ruang kelas, tetapi hanya satu yang digunakan. Itupun atap kelasnya juga bocor. Saat datang ke kelas jauh itu, Ilham Azikin langsung memerintahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan rehab sekolah itu, dan harus tuntas di Bulan Maret.
“Saya datang ke sekolah itu, tanpa memberi kabar kepada siapapun. Saya dapati guru yang rela mengajar di luar ruang kelas. Dia honorer, tetapi melakukan proses belajar-mengajar yang adaptif,” jelas dia.
Dia memberikan apresiasi terahadap guru honorer itu. Dia mengakui, guru tersebut memiliki semangat yang kuat untuk memberikan ilmunya kepada muridnya. “Semangat guru honorer ini luar biasa. Saya kagum,” katanya.
Ilham Azikin juga bercerita tentang semangat seorang guru honorer di Kecamatan Tindangkeke, Kecamatan Eremerasa. Guru honorer itu bernama Haerun. Dia sudah 17 tahun mengabdi sebagai guru honorer.
Dia mengatakan, Haerun adalah salah satu guru honorer yang produktif. Dia berhasil memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya untuk menjadi media pembelajaran. Dia mengajar bagaimana anak-anak memanfaatkan alam dan mengolahnya.
“Ini adalah salah satu proses belajar mengajar yang adaptif. Di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19,” jelas dia.
Ilham Azikin dalam forum itu juga menambahkan jika Pemkab Bantaeng juga telah mengusulkan penangkatan 492 tenaga honorer menjadi tenaga PPPK, tahun ini. Dari jumlah itu, tenaga guru honorer akan mendapatkan porsi yang cukup besar.
“Kami berharap, tenaga guru honorer mendapatkan ruang yang cukup luas dari proses ini. Semoga usulan ini diterima oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Komentar