Pedomanrakyat.com, Maros – Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp100 miliar untuk mempercepat penanganan krisis air bersih. Ia memastikan seluruh perhitungan telah disusun sesuai regulasi pengelolaan APBD.
Kekurangan pasokan air mulai dirasakan di Moncongloe, Mandai, dan Marusu seiring pesatnya pertumbuhan hunian dan industri. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah mengambil langkah strategis.
“Kita harus menuntaskan persoalan air bersih di Maros. Keluhan tidak hanya datang dari pesisir, tetapi juga dari wilayah yang pertumbuhan huniannya sangat cepat,” ujar Chaidir Syam, Minggu (23/11/2025).
Baca Juga :
Ia menilai pembangunan sarana air bersih dapat memperkuat pendapatan daerah melalui peningkatan kinerja PDAM. “Jika infrastrukturnya baik, keuntungan PDAM bisa menutup kembali pinjaman tersebut,” katanya.
Rencana pembiayaan ini kini dalam tahap penilaian PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sebelum memasuki evaluasi kelayakan teknis, manfaat sosial, dan proyeksi finansial oleh tim Feasibility Study.
Peningkatan layanan PDAM difokuskan pada penguatan Instalasi Pengolahan Air Bantimurung, Pattontongan, dan Tanralili untuk memperluas cakupan layanan secara merata dan berkelanjutan.
Chaidir menegaskan komitmen pemerintah daerah memastikan seluruh masyarakat Maros memperoleh layanan air bersih yang layak. Program ini dinilai krusial untuk menjawab kebutuhan yang meningkat seiring perkembangan wilayah.

Komentar