Pedomanrakyat.com, Pinrang – Kecamatan Lanrisang dipastikan akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Pinrang Tahun 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Januari 2026 mendatang.
Guna memastikan pelaksanaan kegiatan keagamaan ini berjalan lancar dan memberi manfaat luas bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh stakeholder terkait menggelar rapat koordinasi persiapan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP., M.Si, di Ruang Rapat Wakil Bupati Pinrang, Jum’at (19/12).
Dalam arahannya, Wabup Sudirman menekankan pentingnya kesiapan sejak dini agar seluruh tahapan pelaksanaan MTQ dapat berjalan tanpa kendala teknis.
Baca Juga :
Menurutnya, MTQ bukan hanya ajang syiar Islam, tetapi juga momentum untuk menggerakkan partisipasi masyarakat serta memperkuat nilai kebersamaan.
“Kegiatan ini akan melibatkan banyak pihak dan menghadirkan kafilah dari 11 kecamatan lainnya. Olehnya itu, persiapan harus benar-benar matang agar para peserta merasa nyaman dan masyarakat bisa merasakan manfaat dari kegiatan ini,” ungkap Wabup Sudirman.
Salah satu perhatian utama dalam persiapan ini adalah kesiapan akomodasi. Wabup Sudirman menyebutkan bahwa sedikitnya dibutuhkan sekitar 70 rumah warga yang akan digunakan sebagai tempat tinggal kafilah selama kegiatan berlangsung.
Hal ini diharapkan tidak hanya menunjang kelancaran MTQ, tetapi juga memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat setempat.
Selain akomodasi, aspek kesehatan juga menjadi perhatian serius. Mengingat MTQ akan berlangsung selama beberapa hari, Wabup Sudirman menegaskan pentingnya menyiapkan tim medis untuk memastikan kesehatan seluruh peserta, panitia, dan masyarakat yang terlibat tetap terjaga.
Lebih lanjut, Wabup Sudirman berharap pelaksanaan MTQ 2026 di Kecamatan Lanrisang tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi penguatan nilai keagamaan, peningkatan silaturahmi antarwilayah, hingga pergerakan ekonomi lokal.
“MTQ ini harus menjadi kegiatan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya sebagai lomba, tetapi sebagai sarana membangun kebersamaan, memperkuat nilai religius, dan menghidupkan aktivitas sosial dan ekonomi warga,” pungkasnya.

Komentar