Pedomanrakyat.com, Sidrap – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menyalurkan 70 ribu bibit kakao kepada petani di Kecamatan Pitu Riase sebagai langkah memperkuat sektor perkebunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kamis (25/12/2025).
Bibit kakao tersebut diserahkan langsung Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif kepada kelompok tani dalam kegiatan yang berlangsung di kediaman Agus Laugu, Kelurahan Batu, Kecamatan Pitu Riase.
Program ini diarahkan untuk mengoptimalkan lahan produktif serta membuka peluang komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi bagi petani.
Baca Juga :
Bupati Syaharuddin Alrif menyampaikan, pengembangan kakao menjadi salah satu fokus pemerintah daerah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat desa.
Saat ini, terangnya, luas tanaman kakao di Sidrap tercatat sekitar 6.200 hektare dan ditargetkan meningkat hingga 20.000 hektare dalam lima tahun ke depan.
Ia menegaskan, setiap bibit yang disalurkan harus benar-benar ditanam oleh petani yang memiliki komitmen mengelola kebun secara berkelanjutan.
“Dalam satu hektare lahan, idealnya ditanami sekitar 400 pohon kakao yang diperkirakan mulai berbuah dalam jangka waktu dua tahun,” ujarnya.
Syaharuddin juga menyebut, sebagian wilayah seperti Wette’e, Lajonga, dan Wanio Timoreng telah lebih dulu ditanami sekitar 30 ribu pohon kakao, bahkan sebagian di antaranya sudah berbuah dengan total sekitar 50 ribu pohon.
“Ke depan, masing-masing desa diarahkan menjadi desa tematik dengan ciri khas komoditas unggulan,” jelas Syaharuddin.
Menurutnya, pemerintah daerah ingin memastikan setiap jengkal tanah yang subur mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Jika target pengembangan kakao mencapai 20.000 hektare dan memasuki masa panen, Pemkab Sidrap berencana membangun pabrik cokelat sebagai bagian dari penguatan hilirisasi di daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHPKP Sidrap yang diwakili Kepala Bidang Perkebunan, Gasali, melaporkan luas tanaman kakao di Kabupaten Sidrap saat ini berada di angka 6.200 hektare.
“Terdiri atas tanaman muda, tanaman menghasilkan, serta tanaman rusak atau tidak menghasilkan,” paparnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pengamatan lapangan, sekitar 50 persen tanaman kakao mengalami penurunan produktivitas atau tidak lagi berproduksi.
Bahkan, sekitar 3.000 hektare lahan kakao sebagian telah beralih fungsi menjadi komoditas lain serta masuk dalam program nasional percetakan sawah.
Meski demikian, Dinas TPHPKP tetap berupaya mempertahankan posisi Sidrap sebagai salah satu dari lima besar sentra kakao dengan fokus pada program peremajaan tanaman.
“Selain peremajaan, pembentukan kawasan pengembangan kakao baru juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah, termasuk di wilayah Lajonga, Wette’e, dan Kelurahan Batu,” urai Gazali.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas TPHPKP juga menyosialisasikan peluang program komoditas lain, termasuk hilirisasi kelapa yang diusulkan Kementerian Pertanian untuk tahun 2026–2027.
“Sidrap mendapat kuota pengembangan kelapa seluas 500 hektare, dengan data sementara baru mencapai sekitar 300 hektare,” ungkapnya.
Gasali menyampaikan, kelapa dinilai sebagai tanaman yang fleksibel dan dapat dikembangkan dengan pola tumpang sari bersama kakao maupun komoditas lainnya, dengan tetap memperhatikan jarak tanam dan teknis budidaya.
“Selain itu, petani yang berminat mengembangkan padi gogo juga dipersilakan mendaftarkan lahannya melalui Dinas Pertanian (TPHPKP),” tandasnya.
Sementara itu, tuan rumah kegiatan, Agus Laugu, menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung petani.
Ia mengatakan, bantuan 70 ribu bibit kakao disambut antusias masyarakat Kelurahan Batu, mengingat kakao merupakan tanaman jangka panjang yang membutuhkan dukungan berkelanjutan.
Ia berharap, program tersebut mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan pendapatan petani ke depan, seiring dengan berbagai bantuan pertanian lain yang juga mulai diterima sejumlah kelompok tani di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini Anggota DPRD Sidrap Kasman, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Patahuddin Nurdin, Kepala Dinas Pemdes PPA Abbas Aras, Camat Pitu Riase Andi Ali Mukti Ali, para kepala desa, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.

Komentar