Pedomanrakyat.com, Padang – Pengamat Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhammad Makky, menilai panen raya tahun ini cukup memuaskan mengingat banyak daerah sentra di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas. Salah satunya sentra padi yang dikunjungi Presiden Jokowi di Kabupaten Ngawi.
Presiden mengatakan, rata-rata produksi petani di sana mencapai 10 ton gabah Kering panen per hektare. Hasil sebanyak itu, menurut dia sangat bagus karena ada sebagian daerah lainya hanya mampu menghasilkan 6 hingga 7 ton per hektare.
“Saya melihat Presiden sangat puas dengan jalanya panen raya tahun ini, di mana rata-rata produksi petani meningkat tinggi. Ini adalah bukti bahwa stok kita sangat cukup dan tidak perlu impor,” ujar Makky, Senin, 13 Maret 2023.
Baca Juga :
Menurut Makky, produktivitas menjadi kunci sekaligus solusi pasti dalam memperkuat posisi Indonesia menghadapi tantangan dunia.
Namun disisi lain, dia mengatakan keberhasilan panen tahun ini tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan berupa benih unggul, alsintan dan kemudahan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan usaha tani.
“Kementan juga secara konsisten terus mendampingi petani selama berproduksi. Nah sekarang tinggal kita dorong peranan bulog untuk melakukan penyerapan dengan harga wajar serta menguntungkan para petani kita,” katanya.
Sebelumnya Presiden menghimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah ini penting dilakukan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan wajar.
“Yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya cost produksi yang telah dikeluarkan oleh para petani. Panen raya kalau tidak dijaga harganya jatuh baik gabahnya maupun berasnya. Jadi harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti akan diumumkan oleh badan pangan (Bapanas) sehingga pembelian Bulog menjadi jelas,” katanya.
Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG. Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.
Komentar