Pedomanrakyat.com, Makassar – Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) mendorong transformasi pendidikan kewirausahaan di kampus-kampus Muhammadiyah untuk menjawab tantangan pengangguran sarjana yang kian meningkat.
Hal itu diwujudkan melalui workshop pengembangan kurikulum kewirausahaan yang digelar Ahad (20/7/2025) di kawasan Tebing Breksi, Yogyakarta.
Kegiatan ini dihadiri oleh 35 dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia.
Baca Juga :
Ketua MCEBI, Dr Endang Rudiatin, M.Si. menuturkan bahwa, workshop ini bertujuan menyusun rekomendasi rancangan mata kuliah kewirausahaan berbasis life skills, special skills, serta nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan.
“Jadi kurikulum tersebut akan diajukan ke Majelis Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah dan selanjutnya dipresentasikan ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Dr Endang.
Dengan tagline “Becoming Muslim Technopreneurs”, MCEBI ingin mendorong lahirnya entrepreneur muda yang tak hanya piawai dalam bisnis, tetapi juga menguasai teknologi dan memiliki integritas moral.
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D, menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mencetak wirausahawan muda sebagai solusi kemandirian ekonomi bangsa.
“Perekonomian Indonesia hanya akan kuat jika memiliki stok entrepreneurship yang banyak dan tangguh. Muhammadiyah harus menjadi bagian dari solusinya,” ujar Sayuti.
Sementara itu, salah satu Delegasi dosen kewirausahaan dari Muhammadiyah Makassar, Muhammad Firmansyah mengapresiasi langkah ini, mengingat situasi pengangguran sarjana yang semakin memprihatinkan.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per Juli 2025, jumlah pengangguran terdidik di Indonesia telah mencapai 1 juta orang.
Sementara itu, di Sulawesi Selatan, Badan Pusat Statistik mencatat angka 11.800 sarjana menganggur per 2024.
“Ini menjadi atensi serius bagi perguruan tinggi. Muhammadiyah harus berperan penting dalam menolong bangsa,” ujar Firmansyah
Melalui pengembangan kurikulum ini, Muhammadiyah berharap dapat mengubah paradigma mahasiswa dari job seeker menjadi job creator, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain.

Komentar