Pedoman Rakyat, Maros – Southeast Asia Ministers of Eucation Organization Regional Center of Food and Nutririon (SeameoRecfon) menggandeng Pemerintah Kabupaten Maros bekerjasama dengan US Soybean Export Council (USSEC) dan Poltekkes Kemenkes Makassar menggelar Workshop Menu Pangan Lokal Tinggi Protein Bagi Anak Usia Dini bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Sabtu (30/10/2021).
Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Maros HAS Chaidir Syam. Dalam sambutannya, Bupati mengimbau kepada seluruh stakeholder terkait untuk lebih gencar mengedukasi penanganan pada daerah atau titik fokus penanganan permasalahan stunting.
Lebih lanjut, Bupati memaparkan mengenai data stunting untuk Kabupaten Maros yang hingga saat ini tercatat sekitar 9,47 % atau 2.892 kasus stunting. Angka ini mengalami penurunan dari jumlah tahun sebelumnya yakni 13,04 % atau 3.812 kasus.
Baca Juga :
“Kasus stunting di Kabupaten Maros sudah menurun, untuk kasus stunting tertinggi berada di Kecamatan Mandai yakni 359 kasus, disusul Kecamatan Turikale sebanyak 335 kasus dan kasus terendah berada di Kecamatan Mallawa sebanyak 19 kasus,” Urainya.
Pemerintah Kabupaten Maros terus menggalakkan upaya penanggulangan permasalahan stunting ini. Bupati juga menjelaskan, pencegahan stunting dapat dimulai dengan pemenuhan gizi anak dengan baik. Gizi yang paling potensial adalah protein.
“Sebagian besar masyarakat masih berpikir kebutuhan protein harus dipenuhi dari daging, ayam atau telur, padahal ada jenis pangan lokal yang kaya protein dan potensial mencegah stunting yaitu tempe,” tambahnya.
Komentar