Pedomanrakyat.com, Pangkep – Guna perbaikan data penerima bantuan sosial (Bansos), Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pemkab Pangkep) melalui dinas sosial dan dinas kependudukan dan pencatatan sipil mengumpulkan kepala seksi kesahteraan sosial (Kasi Kesos) dan operator SIKS-NG dari 103 desa/kelurahan.
Pertemuan bimbingan teknis (Bimtek) yang dibuka oleh Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) diwakili oleh asisten I Pemkab Pangkep dr Hj Herlina, dihadiri Kadis Dukcapil Arisal Hasan dan Kadis Sosial Hj Najemiah berlangsung di ruang rapat, kantor bupati Pangkep, Kamis (31/3/2022).
Asisten I Pemkab Pangkep dr Hj Herlina berharap Bimtek yang dihadiri operator SIKS NG dan pendamping PKH dapat memberikan data yang akurat.
Baca Juga :
“Saya harap pada Bimtek ini, operator SIKS-NG dan pendamping PKH dapat menghasilkan data yang akurat. Sebab, khususnya penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JKN) berdasarkan hasil temuan BPK ditemukan penerima bantuan yang invalid, ketidakseuasian antara nama dan NIK,” harap Herlina.
Hj Herlina juga menegaskan data akan diversifikasi dan meminta kepada Kadis Dukcapil untuk mengeluarkan nama-nama yang tidak layak terdata sebagai penerima.
“Data itulah yang akan dilakukan verifikasi kembali, sehingga, Disdukcapil dimohon bisa membuat pernyataan untuk mengeluarkan mereka berdasarkan hasil verifikasi faktual Dinsos, karena kalau mereka memang sudah mapan, harus keluar diganti yang lain lagi,” tegasnya.
Disebutakan juga, Pemkab Pangkep menargetkan meraih Universal Health Coverage (UHC).
“Kita sekarang berada di angka 94%, untuk mendapatkan UHC harus berada diatas 96%. Jadi 2 % ini yang akan kita perbaiki untuk mendapatkan UHC terkait BPJS KIS ini,” tambahnya.
Kadis Dukcapil Pangkep, Arisal Hasan menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk menyesuaikan data kependudukan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Jadi out put dari pertemuan ini mudah-mudahan DTKS lebih akurat lagi kedepannya,” kata Arisal.
Diketahui, jumlah penduduk kabupaten Pangkep saat ini sebanyak 326.703 jiwa. Jumlah data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebanyak 226.141 jiwa, sebanyak 221.068 jiwa tercatat sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan. Sebanyak 58.000 jiwa mendapatkan kartu Indonesia sehat bantuan iuran Pemda Pangkep (APBD). Sebanyak 163.068 jiwa penerima iuran bantuan APBN.
Komentar