Pedomanrakyat.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan menyiapkan menu pengganti biskuit untuk balita dan ibu hamil dengan makanan lokal guna menurunkan angka gizi buruk atau stunting.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengatakan menu dibuat sesuai dengan makanan lokal di daerah masing-masing.
“Untuk rutin sesuai juknis, kita akan gunakan bahan pangan lokal sesuai daerah masing-masing. Menu-menunya sudah kita buatkan, tapi sesuai dengan ketersediaan bahan pangan di daerah masing-masing,” ujar Maria di Kemenkes, Rabu (17/5).
Baca Juga :
Maria menjelaskan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal ini adalah upaya mencapai target percepatan penurunan stunting dan wasting pada balita, serta penurunan prevalensi ibu hamil kurang energi kronis (KEK). Wasting merupakan kondisi saat berat badan anak menurun drastis atau berada di bawah rentang normal.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di dalam negeri mencapai 21,6 persen, dan angka wasting sebesar 7,7 persen. Maria menjelaskan angka stunting menurun, namun angka wasting tidak menurun.
Maria menyebut biskuit bakal tetap digunakan dalam situasi darurat, misalnya saat bencana.
Komentar