Pedomanrakyat.com, Israel – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak keras kritik terhadap operasi militer di Gaza yang disampaikan oleh sejumlah pilot cadangan Angkatan Udara Israel.
Ia menyebut tindakan tersebut sebagai hal yang “tak termaafkan” dan berpotensi melemahkan tentara Israel serta memperkuat musuh di masa perang.
Penolakan itu disampaikan Netanyahu setelah sebanyak 970 mantan dan sebagian pilot aktif menandatangani surat terbuka yang dipublikasikan di sejumlah media Israel, Kamis (10/4/2025) waktu setempat.
Baca Juga :
Dalam surat tersebut, para pilot menyerukan agar pemulangan seluruh sandera yang masih ditahan Hamas dijadikan prioritas utama, bahkan jika hal itu harus dibayar dengan penghentian permusuhan.
“Saat ini, perang ini lebih banyak menguntungkan kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan,” bunyi surat tersebut dikutip dari BBC.
“Kelanjutan perang ini tidak memberikan kontribusi apapun terhadap tujuan yang telah dicanangkan dan hanya akan menyebabkan kematian para sandera, tentara Israel, serta warga sipil yang tak bersalah, dan mengurangi kekuatan cadangan IDF.”
Ia menambahkan: “Seperti yang telah terbukti di masa lalu, hanya sebuah kesepakatan yang dapat mengembalikan sandera dengan selamat.”
Para penandatangan surat tidak menyatakan penolakan untuk bertugas. Namun, mereka secara terbuka menyuarakan keprihatinan bahwa kelanjutan operasi militer tidak akan membawa pencapaian terhadap tujuan yang dicanangkan pemerintah.
Militer Israel segera merespons keras surat tersebut. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa militer tidak dapat membiarkan personel aktif terlibat dalam protes politik.
Ia menilai penggunaan identitas Angkatan Udara dalam konteks protes semacam ini sebagai hal yang tidak dapat diterima.
“Tidak masuk akal bila seseorang menyelesaikan tugas di pusat komando lalu keluar dan menyatakan ketidakpercayaan terhadap misi yang sedang dijalankan,” ujar juru bicara IDF seperti dikutip media lokal.
Netanyahu pun menilai surat itu sebagai upaya dari kelompok kecil radikal yang ingin memecah belah masyarakat.
Komentar