Pedoman Rakyat, Makassar – Aksi penyerangan hingga pembusuran massa aksi tolak Habib Rizieq Shihab di Kota Makassar terus ditelusuri Polda Sulsel. Dugaan sementara penyerangan belum lama itu dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
“Kita akan mendalami apakah ini sistematis dan terstruktur,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo, dilansir dari Detik, Jumat (4/12/2020).
Tak hanya itu, polisi juga mendalami busur anak panah hingga bom molotov yang diamankan dari lokasi penangkapan pembusur massa aksi, Riswandi (37).
Baca Juga :
Perlu diketahui, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti 5 ketapel untuk melepaskan busur anak panah, 27 busur anak panah, bom molotov, hingga air keras di lokasi penangkapan Riswandi Jalan Sungai Limboto, Makassar.
“Kita sedang mendalami apa tujuan tersangka menyiapkan dan menyimpan peralatan tersebut,” Ibrahim Tompo menambahkan.
Selain itu, polisi juga tengah mendalami status Riswandi apakah berstatus sebagai anggota FPI atau bukan. “Sedang kita dalami,” tutup Kombes Ibrahim.
Sebelumnya, seorang pria bernama Riswandi (37) karena diduga menyerang menggunakan busur panah ke massa aksi tolak Habib Rizieq di Makassar.
Lokasi penangkapan Riswandi ini awalnya disebut sebagai Sekretariat FPI. Tapi karena FPI Sulsel yang belakangan membantah lokasi penangkapan sebagai Sekretariatnya.
“Bahwa gerakan masyarakat yang membubarkan demonstrasi tolak Habib Rizieq, kami menduga itu adalah simpatisan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan dugaan kami ini adalah gerakan spontanitas masyarakat karena kecintaannya kepada figur ketokohan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab,” ujar Ketua FPI Sulsel, Habib Muhsin Al Habsyie, dalam keterangannya, belum lama ini.
“Bahwa sekretariat kami untuk DPW/LPI Kota Makassar bukan di Jalan Sungai Limboto, tetapi yang benar adalah di Jalan Balana 2 No. 2 dan ini sudah berjalan dua tahun setelah terjadi pergantian kepengurusan FPI Kota Makassar. Dan seluruh aparat keamanan mengetahui organisasi FPI ini ada di Jalan Balana 2 No. 2 yang sifatnya terbuka untuk umum,” sambung Habib Muhsin Al Habsyie. (zeg)

Komentar