Pedoman Rakyat, Manado – Banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA memakan korban jiwa.
Jumlahnya terus bertambah. Hingga kini korban tewas akibat banjir dan tanah longsor menjadi enam orang. Sedangkan yang mengungsi 500-an orang.
Melihat kondisi ini, warga mengekspresikan dengan mengunggah tulisan Pray For Manado.
Baca Juga :
Sehari sebelumnya, jumlah yang tewas hanya 5 orang. Bertambah satu korban tewas yang ditemukan bernama San Hasan.
San menjadi korban tanah longsor di Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang.
“Sudah ada enam korban tewas akibat tertimpa tanah longsor,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado Donald Sambuaga.
BNPB juga melaporkan, hingga Minggu (17/1) pagi kemarin, peristiwa ini mencatat sudah ada 500 jiwa mengungsi.
Sejumlah kecamatan terdampak banjir dan longsor ini antara lain Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Singkil dan Wenang.
Sebelumnya, tim SAR menemukan lima korban tanah longsor yang terjadi di Manado.
Kelima korban tersebut yaitu Meyni Pondaag (62), Fany Poluan (50), Arni Lorens (43), Chelsea (7), serta seorang polisi Aiptu Kifni Kawulur (49). (dir)
Komentar