Pedoman Rakyat, Kongo – Sejumlah 51 tewas setelah kapal tenggelam di sungai, Kongo. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (9/10/2021), otoritas provinsi di Republik Demokratik Kongo (DRC) menyatakan 51 mayat ditemukan dan hampir 70 diyakini hilang setelah kapal darurat terbalik.
“Lima puluh satu mayat telah ditemukan pada Jumat malam dari kapal yang tenggelam pada Senin malam hingga Selasa malam. Hampir 70 orang diyakini hilang,” kata Nestor Magbado, juru bicara gubernur provinsi barat laut Mongala, kepada AFP. kantor berita pada Sabtu.
Magbado mengatakan ada 39 orang yang selamat. Tapi tanpa manifes penumpang, jumlah korban yang hilang adalah perkiraan berdasarkan kapasitas kapal.
Baca Juga :
“Kapal itu terdiri dari sembilan sampan kayu tradisional, yang dikenal sebagai pirogue, semuanya diikat menjadi satu,” katanya.
Magbado menambahkan bahwa kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh “kepadatan yang diperparah oleh cuaca buruk” pada malam hari.
Skala kecelakaan tidak jelas sampai dilaporkan oleh media pada Jumat malam, dan dikonfirmasi pada hari Sabtu oleh otoritas provinsi.
Magbado mengatakan pihak berwenang Mongala telah memberi tahu pihak berwenang di ibu kota DRC, Kinshasa, tentang tenggelamnya kapal sesaat setelah peristiwwa itu terjadi. Namun otoritas menunggu informasi lebih lanjut tentang jumlah korban.
“Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut, tetapi harapan untuk menemukan lebih banyak orang yang selamat memudar,” katanya.
Pemerintah provinsi telah mengumumkan tiga hari berkabung sejak Senin. Kecelakaan kapal sering terjadi di negara kaya mineral yang luas karena kapal sering kali kelebihan muatan dengan penumpang dan kargo. Sebagian besar penumpang yang bepergian dengan kapal juga sering tidak memakai jaket pelampung.
Setidaknya 60 orang tewas pada Februari setelah satu kapal yang membawa 700 penumpang terbalik di Sungai Kongo dekat desa Longola Ekoti, di provinsi Mai-Ndombe.
Pada Januari, setidaknya tiga orang, dua anak-anak dan satu wanita, tenggelam setelah sebuah kapal penumpang tenggelam di Danau Kivu.
Komentar