RDP Komisi A DPRD Sulsel, Sukarniaty Kondolele Tegaskan Formasi PPPK Diusulkan Masing-masing Sekolah

Muh Saddam
Muh Saddam

Senin, 10 Februari 2025 17:08

Kepala BKAD Sulsel, Sukarniaty Kondolele.
Kepala BKAD Sulsel, Sukarniaty Kondolele.

Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi A DPRD Sulawesi Selatan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait tenaga honorer non-ASN yang tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Senin .

RDP ini dihadiri perwakilan tenaga honorer dari sejumlah sekolah, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Dinas Pendidikan Sulsel serta sejumlah anggota Komisi A.

Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Andi Muhammad Anwar Purnomo menyebut, pihaknya menggelar rapat tersebut untuk mengetahui perkembangan terkini mengenai proses rekrutmen PPPK.

“Setiap surat yang masuk ke DPRD telah didisposisi oleh pimpinan. Kami melaksanakan fungsi pengawasan sekaligus mencari solusi terbaik,” ujar Andi.

Dalam rapat tersebut, Kepala BKAD Sulsel, Sukarniaty Kondolele menyebut, permintaan formasi PPPK untuk tenaga honorer diusulkan dari masing-masing sekolah.

Sukarniaty menuturkan bahwa, permasalahan ini tidak terus berulang dalam pembahasan berikutnya. “Harusnya melapor dulu ke induknya (Dinas Pendidikan), kalau tidak terselesaikan di induknya baru bisa mengadu ke DPRD,” jelas Sikarniaty.

“Tentu kalian ini akan menguras energi dan pikiran, karena sudah berulang-ulang kita melakukan RDP dan tuntutannya tetap sama,” tambahnya.

Meski demikian, kata Sukarniaty, pihaknya sudah menyampaikan kepada Komisi II DPR RI saat kunjungan di Sulawesi Selatan, terkait permasalahan PPPK.

“Kami berharap masalah ini dicermati dengan baik agar tidak dibahas berulang kali. Kami juga sudah menyampaikan hal ini ke Komisi II DPR RI saat kunjungan kerja (Pemprov Sulsel),” jelas Sukarniaty.

Lebih lanjut, Sukarniaty menegaskan Pemerintah Provinsi juga telah menyampaikan aspirasi terkait tenaga pendidik dan formasi teknis tenaga honorer ke pemerintah pusat. Namun kuota yang terbatas.

Dalam rapat tersebut, Nurhalim dari SMK 10 Bulukumba mewakili tenaga honorer, menyampaikan aspirasi para tenaga honorer yang tidak lolos PPPK, kemudian dikategorikan R2 dan R3.

Ia menyoroti, persaingan seleksi PPPK menyebabkan mereka tergolong dalam kategori tersebut. Padahal mereka telah menjadi tenaga honorer sudah lama.

“Kami ingin mempertanyakan nasib kami. Kami kalah bersaing dan akhirnya dikelompokkan dalam istilah R2 dan R3. Harapan kami, pemerintah dapat memperhatikan dan mengangkat tenaga honorer dalam kategori ini,” ungkap Nurhalim.

Ia juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memaksimalkan penataan PPPK dengan memperhatikan asas profesionalitas, kompetensi, dan kinerja.

Nurhalim juga berharap adanya solusi konkret dari pemerintah agar status mereka dapat diperjelas dan diakomodasi dalam sistem kepegawaian.

“Kami harap semua tenaga honorer yang dikelompokkan R2 dan R3 bisa diangkat PPPK,” imbuhnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah11 Februari 2025 17:07
Wabup Sidrap Terpilih Nurkanaah Hadiri Lokakarya Penyusunan Strada PPA
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pemerintah Kabupaten Sidrap bekerja sama dengan Yayasan Swadaya Mitra Bangsa (Yasmib Sulawesi) dan Unicef menggela...
Metro11 Februari 2025 16:38
Komisi C DPRD Sulsel Minta Pemprov Negosiasi Ulang Soal PI 2,5 Persen di Blok Migas Sengkang
Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi C DPRD Sulawesi Selatan yang membidangi Keuangan, menggelar rapat kerja bersama PT Sulsel Andalan Energi (SAE) ...
Berita11 Februari 2025 16:05
BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir-Angin Kencang di Sulsel
Pedomanrakyat.com, Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk bebe...
Metro11 Februari 2025 15:50
Tes Kesehatan Gratis, Bupati Chaidir Syam Imbau Warga Maros Manfaatkan Kesempatan-Pemeriksaan Lengkap
Pedomanrakyat.com, Maros — Pemerintah Kabupaten Maros mulai menerapkan Cek Kesehatan Gratis (CKG). CKG ini diterapkan di 14 kecamatan di Maros. Bup...