Pedoman Rakyat, Palopo – Kota Palopo, Sulsel, kini bakal punya sirkuit road race. Itu dibuktikan setelah Wali Kota Palopo Judas Amir ditemani Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel Rusdi Masse melakukan peletakan batu pertama, pada Senin (27/12/2021).
Sirkuit di Kota Palopo itu dinamai Sirkuit Ratona. Sirkuit Ratona Palopo itu berlokasi di Kelurahan Songka, Kota Palopo.
Plt Kepada Dinas PUPR dalam laporannya mengatakan luas area yang digunakan dalam pembangunan sirkuit tersebut adalah 8,9 hektare dengan anggaran Rp 49,3 miliar dengan waktu pelaksanaan 540 hari.
Baca Juga :
“Panjang sirkuit 350 meter, dengan beberapa titik tikungan kalau tidak salah 13. Luas area yang kita gunakan 8,9 hektar, jadi bukan hanya event Roadrace yang nantinya akan kita gelar tetapi beberapa even lainya termasuk Drack Race dan event-event olahraga sport lainnya karena kita memang punya trek lurus untuk kegiatan seperti itu,” katanya.
Sementara itu Walikota Palopo, dalam sambutannya mengatakan pembangunan sirkuit tersebut merupakan aspirasi masyarakat Kota Palopo yang harus direalisasikan dan wajib untuk dilaksanakan.
“Apapun yang menjadi keinginan masyarakat, Pemerintah wajib hadir, karena masyarakat kota Palopo mengiginkan adanya tempat seperti ini maka kami selaku pemerintah yang diberi amanah oleh Negara mengadakan,” ungkapnya.
Ketua IMI SulSel, mengaku bangga dan optimis sirkuit tersebut akan membawa dampak baik pada peningkatan ekonomi di Kota Palopo. Termasuk akan menumbuhkan titik ekonomi baru.
“Kami dari IMI, semua pecinta otomotif hari ini berbangga artinya Pemerintah Kota Palopo, mau menerima aspirasi pecinta otomotif, masyarakat Luwu raya sudah lama memimpikan tempat seperti ini dan Alhamdulillah Pemkot Palopo mewujudkan,” ujarnya.
“Dampak pembangunan sirkuit itu luar biasa pertama, untuk generasi muda yang suka balap liar sehingga menimbulkan kriminal bisa teratasi, Alhamdulillah hari ini sebentar lagi sudah ada sarananya,” lanjut Anggota DPR-RI itu.
“Kedua kalau sudah punya sirkuit permanen event bisa berjalan lima kali dalam setahun tentu itu paling berdampak pada ekonomi terutama pada hotel, kafe dan restoran, kerena tamu yang datang pasti butuh makan, kemudian di cirkuit itu sendiri termasuk dari segi parkiran,” demikian RMS.
Komentar