Rocky Gerung ke Moeldoko yang Pasang Badan Bela Jokowi: Pejabat Publik Kayak Preman

Nhico
Nhico

Jumat, 04 Agustus 2023 18:53

Moeldoko - Rocky Gerung. (F-INT)
Moeldoko - Rocky Gerung. (F-INT)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Rocky Gerung menanggapi pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebut akan berdiri paling depan jika ada sosok yang mencoba mengganggu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rocky menilai Moeldoko bak preman.

Rocky awalnya menduga ada pengkondisian di publik terkait kasus yang sedang ia alami.

Ia menghubungkan hal ini dengan pernyataan Moeldoko.

“Kekagetan saya kemudian, kecurigaan saya bahwa ada pengkondisian di publik akhirnya secara metodologis saya hubungkan dengan pernyataan Pak Moeldoko,” kata Rocky saat jumpa pers di Jalan Dr. Kusuma Atmaja, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Rocky menyebut pernyataan Moeldoko tak semestinya ditunjukkan oleh seorang pejabat publik. Ia mengatakan Moeldoko seharusnya bersikap bijak.

“Dia marah juga tuh, ‘Saya akan pasang badan’, tentu jadi saya bertanya Pak Moeldoko ini relawan statusnya juga, bahasanya sama saya pasang badan,” tutur Rocky.

“Pak Moeldoko itu pejabat publik, yang mestinya dengan dingin mengatakan bahwa oke ada problem, mari kita selesaikan secara argumen atau secara hukum. Pasang badan artinya itu bukan bahasa dasar oleh seorang pejabat publik, kayak preman pasang badan itu ya,” sambungnya.

Rocky menegaskan pernyataannya yang saat ini menjadi polemik di publik tak ditujukan ke pribadi Jokowi. Hal itu ia tujukan secara umum untuk pejabat pemerintah supaya bisa berbenah.

“Tidak diarahkan kepada pribadi Presiden Jokowi, tapi pada lembaga publik itu kabinet bahkan yang di dalamnya ada Pak Moeldoko, jadi kita gagal untuk membawa bangsa ini pada percakapan intelektual,” lanjutnya.

Rocky menyinggung bagaimana kaum buruh yang meminta pengujian kembali Undang-Undang Cipta Kerja tetapi tak dipahami. Ia juga menyinggung Jokowi tak meminta persetujuan kepada masyarakat adat untuk progres suatu proyek.

“Pernah nggak Jokowi minta izin pada masyarakat adat, tidak. Apa itu bentuk minta izinnya? Amdal. Amdal itu adalah hak masyarakat adat untuk mengiyakan atau tidak mengiyakan proposal publik,” lanjutnya.

Rocky menilai menyebut Jokowi mengambil keputusan dulu baru meminta pembenaran ke masyarakat. Rocky menegaskan tidak ada dendam kepada Jokowi dan Moeldoko, hanya saja kebijakan kedua tokoh itu mesti dievaluasi.

“Jadi saya nggak ada dendam pada Moeldoko, pada Pak Jokowi. Saya menganggap bahwa kebijakan mereka harus dievaluasi. Kenapa saya ambil posisi itu, karena partai-partai politik tidak tidak ada yang bersuara tentang itu,” katanya.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah23 April 2025 00:33
Wabup Pinrang Sambut Baik Akselerasi Pembangunan Melalui Investasi-Hilirisasi Berkelanjutan
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Wakil Bupati Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP, M.Si menghadiri High Level Meeting dalam format Dedicated Team Meeting ...
Daerah23 April 2025 00:03
Pemkab Sidrap Dukung Upaya Pemprov Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lewat Investasi dan Hilirisasi
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi melalui strategi investasi yan...
Ekonomi22 April 2025 23:38
Kallafriends Beri Reward Spesial Bagi Pengguna Baru, Yuk Segera Download Aplikasinya!
Pedomanrakyat.com, Makassar – Kallafriends kembali menghadirkan program menarik selama April 2025. Setelah bertransaksi melalui aplikasi ini, pelang...
Metro22 April 2025 23:06
Plt Ketua KONI Makassar Temui Wali Kota, Laporkan Persiapan Musorkot Luar Biasa
Pedomanrakyat.com, Makassar – Pelaksana tugas Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar, Iqbal Djalil menemui Wali Kota...