Pedoman Rakyat, Makassar – Film lokal “De Toeng” Misteri Ayunan Nenek, menarik perhatian sejumlah masyarakat Sulsel, tidak terkecuali pengusaha Rusdin Abdullah.
Tak tanggung-tanggung, Rudal begitu sapaan dekatnya membooking sejumlah studio bioskop yang ada di Kota Makassar.
Loyalis Rusdin Abdullah yang dinamai, Rudal Community memenuhi semua studio yang ada di Makassar. Rudal membaginya per dapil. Ada yang nobar di Mal Ratu Indah. Mereka Rudal Community yang ada di dapil Makassar A. Di dapil Makassar B nobar di Mal Panakkukang. Jika ditotal, ada ratusan tiket nonton yang diborong.
Baca Juga :
Mengetahui nobar Rudal Community tersebut, sineas lokal pembesut De Toeng, Asmin Amin memberi apresiasi. Apalagi, diketahui Asmin bahwa Rudal Community adalah satu-satunya komunitas yang punya struktur sampai ke kelurahan-kelurahan.
“Wah, Alhamdulillah. Seandainya semua pengusaha di Sulsel seperti Pak Rudal, tentu film lokal kita akan berjaya,” kata Asmin melalui sambungan teleponnya dengan Rudal.
Terpisah, Rudal mengatakan nobar ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap karya anak Makassar. Ia bahkan sampai menggelar nobar dua hari berturut-turut, sejak kemarin. Karena memang ada pembatasan jumlah penonton yang boleh hadir. Rudal tak absen memuji kualitas film De Toeng. Bahkan menurutnya, bisa disandingkan dengan film-film yang digarap sineas nasional.
“Saya yakin bisa berjaya perfilman lokal. Apalagi kalau ada support,” katanya. “Makanya karya-karya lokal mari kita dukung,” demikian Rudal.
Film yang diambil dari latar cerita penamaan bukit Toeng atau Toenga di Kabupaten Jeneponto ini dibintangi oleh Waode Sarika, Shen Hasyim, Resyha Nafisa Ziljiani, Putri Amanda, Irfan Darwis, Melyasar, Ridho, Annisa Nurul Rhamdani, Djamal April, Kalam, Agung Lazim, Asmin Amin dan Mulyadi Bustamu. Film yang melibatkan seorang indigo saat awal mula penyusunan naskah ini diproduseri oleh Asmin Amin dan disutradarai oleh Bayu Bamungkas. Sesuai dengan genre filmnya, yaitu horor, kisah De Toeng Ayunan Nenek cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Komentar