Pedomanrakyat.com, Rusia – Ukraina sedang mempertimbangkan untuk menghentikan wajib militer karena Rusia tampak sudah kewalahan.
Seperti dilaporkan Newsweek, Rabu (14/9/2022), Rusia bersusah payah menggelar rekrutmen untuk menebus kekurangan pasukan dalam perang yang sedang berlangsung.
Forbes melaporkan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers Rabu (14/9) bahwa model wajib militer Soviet harus “dihapuskan” di bekas anggota Uni Soviet Ukraina.
Baca Juga :
“Menghabiskan dua tahun belajar bagaimana berbaris tidak masuk akal. Situasi saat ini menunjukkan bahwa pria dengan usia tertentu harus menjalani kursus persiapan singkat selama dua hingga tiga bulan. Kami sedang mendiskusikan ini dengan militer kami, diskusi ini sedang berlangsung,” katanya.
Sementara Ukraina mempertimbangkan untuk mengakhiri wajib militer, Rusia telah berjuang untuk memperbaiki kekurangan pasukan dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 200 hari.
Dorongan perekrutan di Rusia diduga termasuk tawaran insentif seperti bonus uang tunai, termasuk dalam iklan daring yang meminta sukarelawan di web bangsal kesehatan mental itu.
Pihak berwenang Rusia dilaporkan bahkan mengunjungi tempat penampungan tunawisma St. Petersburg dalam upaya untuk merekrut anggota militer. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menghadapi masalah moral dan disiplin pasukan di Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Komentar