Pedomanrakyat.com, Amerika Serikat – Serangkaian unjuk rasa damai terjadi di sejumlah lokasi di Amerika Serikat setelah kemarin cuplikan video dari kamera yang dipasang di tubuh polisi dirilis ke publik memperlihatkan bagaimana aparat memukuli seorang warga kulit hitam bernama Tyre Nichols di Memphis saat sedang meringkusnya. Insiden itu menyebabkan Nichols tewas.
Kelima polisi yang terlibat dalam pemukulan sudah dipecat dan dituntut dengan pasal pembunuhan tingkat dua, penyerangan, dan penculikan.
Sejumlah demo di beberapa kota membuat pemerintah menurunkan Pasukan Garda Nasional untuk mencegah kerusuhan.
Baca Juga :
Di Memphis, tempat Nichols tewas, sekelompok demonstran berkumpul di taman kota lalu turun ke jalanan serta memblokir jembatan yang menghubungkan Memphis dan Memphis Barat. Mereka berteriak “tabpa keadilan, tak ada perdamaian”, “keadilan untuk Tyre”. Pemblokiran jembatan itu berlangsung selama hampir tiga jam.
Perayaan Imlek di Gedung Putih, Joe Biden Kaget Sampai Melongok Dihampiri Barongsai
Laman NPR melaporkan, Sabtu (28/1), sebagian warga juga berkumpul di gereja-gereja untuk mengenang insiden memilukan itu.
Sementara itu aparat menutup stasiun kereta Grand Central untuk mencegah demo di New York saat warga berkumpul di Times Square. Demonstrasi di Kota Boston membuat kemacetan panjang. Unjuk rasa juga terjadi di Washington D.C, Seattle, Detroit dan Atlanta serta kota lain.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut cuplikan video itu “sungguh mengerikan” sementara pengacara keluarga Nichols, Antonio Romanucci menyebut pria 29 tahun itu diperlakukan seperti “binatang”.
Gubernur Negara Bagian Georgia Brian Kemp pekan ini mengumumkan keadaan darurat dan sejumlah Pasukan Garda NAsional terlihat berjaga-jaga di Atlanta untuk menangani kemungkinan kerusuhan.
Warga juga terlihat berdemo di luar Gedung Putih beberapa jam setelah Biden menyerukan agar penduduk tidak melakukan kekerasan atau pengrusakan.
Keluarga Nichols, termasuk ibunya, RowVaughn Wells dan ayah tirinya, Rodney Wells meminta demonstran tetap berunjuk rasa damai.
“Saya tidak ingin membakar kota, menghancurkan jalanan, karena itu bukanlah yang diinginkan putra saya,” kata Wells dalam acara mengenang mendiang.
Komentar