Pedomanrakyat.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi Polri yang berhasil membongkar jaringan gembong narkoba besar Fredy Pratama.
Polisi diminta memburu Fredy sebagai pelaku utama yang mengontrol bisnis haram ini.
“Komisi III memberi apresiasi luar biasa atas kinerja Polri dalam membongkar jaringan narkoba yang diduga terbesar ini. Dari penangkapan ini, kita bisa melihat kerja sama ciamik Bareskrim Polri, tidak hanya dengan institusi dalam negeri, tapi juga polisi negara tetangga yang sangat efektif dan tajam. Ini prestasi yang luar biasa,” kata Sahroni Rabu (13/9).
Baca Juga :
- Temui Pelaku Perundungan Ivan Sugianto, Sahroni Ingatkan jadi Pelajaran Semua Pihak: Jangan Merasa Hebat dan Jemawa!
- Ingat! Jangan Main-Main, MK Putuskan TNI/Polri yang Cawe-cawe Untungkan Salah Satu Calon Kepala Daerah Bisa Dipenjara
- Sahroni Minta PPATK Proaktif Ungkap Dugaan Aliran Dana Judi Online: Jemput Bola, Segera Blokir!
Legislator Partai NasDem ini mendorong Korps Bhayangkara agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yakni Fredy Pratama.
Menurutnya, akan sulit untuk memberantas jaringan narkoba tersebut apabila otak di balik kejahatan besar ini belum tertangkap.
“Walaupun progresnya sudah baik, sudah ada ratusan tersangka dan penyitaan. Namun saya rasa, pengungkapan ini masih dalam tahap awal. Polri masih punya PR besar untuk tangkap pelaku utamanya. Karena kalau tidak, jaringannya pasti masih akan terus aktif, kembali merekrut, dan mencari celah-celah baru,” urai Sahroni.
Sahroni berharap Polri bisa memimpin pemberantasan terhadap jaringan narkoba Fredy Pratama. Indonesia menjadi salah satu negara yang paling dirugikan atas aktivitas jaringan Fredy.
“Saya yakin Polri pasti bisa pimpin pemberantasan jaringan ini sampai ke akar-akarnya. Negara kita, dari segala aspek, sudah terlalu banyak dirugikan oleh aktivitas jahat mereka. Jadi penuntasannya harus benar-benar diprioritaskan,” pungkas Sahroni.
Diketahui, Fredy Pratama mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand. Ia mengontrol bisnis haram narkoba dengan target market di Malaysia dan Indonesia.
Total ada 10,2 ton sabu dan 116.346 butir ekstasi disita dari 39 tersangka yang merupakan kaki tangan Fredy. Terbongkarnya jaringan narkoba kelas kakap ini menjadi bukti komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pemberantasan narkoba, sesuai arahan Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Senin (11/9), memberikan sejumlah arahan kepada aparat penegak hukum terkait pemberantasan narkoba.
Komentar