Pedomanrakyat.com, Jakarta – Seluruh pihak diminta bersinergi mengantisipasi dampak El Nino guna menjaga ketahanan pangan demi keberlanjutan pembangunan.
Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa daerah terdampak El Nino salah satunya di Jawa Barat.
Warga disebut membutuhkan air bersih karena kekeringan yang melanda. Seluruh pihak mesti turun tangan mendistribusikan air bersih di daerah terdampak.
Baca Juga :
“Droping air bersih ini bertahap dan sisanya menyusul. Penyaluran air bersih bisa sedikit meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan,” kata Kepala Divisi Program Golden Future Indonesia (GFI) Rizky Insan Kamil, dikutip Senin, 21 Agustus 2023.
Pihaknya mengirimkan belasan tangki dan ratusan ribu liter air bersih ke dua kabupaten/kota terdampak. Menurut Rizky Insan, ada 120 ribu liter air bersih untuk didistribusikan ke-5 desa di Bandung Barat dan Sukabumi.
Masyarakat mengaku terbantu dengan air bersih yang dikirim. Salah satunya, Khaeriyah, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung. “Alhamdulillah dengan bantuan tersebut kami terbantu,” kata Khaeriyah.
Bencana kekeringan di Indonesia 2023 melanda beberapa wilayah Tanah Air. Krisis air bersih terjadi karena mayoritas sumur warga yang menjadi sumber air bersih sudah mengering. BMKG mencatat 63 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
“Pada awal Agustus 2023 ini sebanyak 69 persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau,” dikutip dari unggahan akun Instagram resmi BMKG.
Direktur Program GFI Aryo Nur Firdaus berharap bantuan dapat menjadi solusi bagi warga setempat. Sehingga, tidak merasa kesulitan lagi untuk memenuhi kebutuhan air. “Kolaborasi dibutuhkan untuk menangani masalah kekeringan ini, dan InsyaAllah terus berikhtiar untuk bersama mengatasi bencana kekeringan di berbagai titik di Indonesia,” kata Aryo.
Komentar