Setuju Tidak? Mendag Lutfi Salahkan Perang Rusia-Ukraina Soal Minyak Goreng Mahal dan Langka

Nhico
Nhico

Kamis, 17 Maret 2022 22:50

Antrean warga untuk dapatkan minyak goreng.(F-INT)
Antrean warga untuk dapatkan minyak goreng.(F-INT)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Harga minyak goreng mahal karena perang Rusia-Ukraina. Kementerian Perdagangan menyebut, perang dua negara ini menjadi salah satu penyebab mahalnya minyak goreng.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan, Rusia dan Ukraina merupakan negara yang memproduksi minyak dari biji bunga matahari. Namun karena konflik, pengguna minyak biji matahari atau sunflower dialihkan ke CPO.

Hal ini yang mengakibatkan harga CPO menjadi mahal dan otomatis berimbas pada harga minyak goreng di dalam negeri.

“Invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi, terutama Rusia dan Ukraina ini penghasil daripada minyak sunflower penggantinya adalah minyak CPO sehingga menyebabkan harga minyak CPO Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000 kemarin, dan sudah turun sedikit namun pada dasar naik karena mekanisme pasar,” jelas Mendag di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022).

Kendati demikian, dia memastikan stok minyak goreng di dalam negeri aman jelang Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 2022.

“Saya hari ini mengecek ketersediaan bahan pokok, sembako, dan barang penting menjelang Ramadhan. Kalau kita lihat di dalam (pasar) sudah jelas minyak goreng stoknya ada, tetapi sesuai keputusan ratas (rapat terbatas) kemarin harganya menurut keekonomian diatur oleh pasar,” ujar Lutfi.

Mendag juga menyampaikan bahwa minyak goreng subsidi Rp 14.000 per liter akan masuk ke pasar tradisional dalam waktu dekat.

Pasalnya, saat ini industri minyak goreng di bawah Kementerian Perindustrian tengah menyiapkan produk tersebut untuk bisa disebar langsung ke pasar-pasar guna menghindari okunum-oknum nakal yang memanfaatkan situasi.

“Pada kesempatan pertama lewat Kementerian Perindustrian akan memastikan bahwa tidak ada lagi minyak yang bisa keluar bukan semestinya. Jadi minyak itu akan datang ke pabrik, dan pabrik memastikan distribusinya sampai ke pasar, kemudian akan disubsidi supaya harganya Rp 14.000 per liter atau setara Rp 15.500 per kg,” terang Lutfi.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah20 September 2024 07:51
Usai dari Palopo, Andi Sudirman Malam-Malam Kunjungi Kediaman Rais Syuriah PWNU Sulsel KH. Baharuddin
Pedomanrakyat.com, Makassar – Andi Sudirman Sulaiman mengunjungi kediaman Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Anregurut...
Politik20 September 2024 07:46
Fatmawati Rusdi Disambut Antusias di Maccini Parang, Ajakannya Layak di Jempol
Pedomanrakyat.com, Makassar – Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024 M, bakal calon wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawa...
Nasional19 September 2024 22:22
Ini Susunan DPP Partai NasDem 2024-2029, Saan Mustopa Jabat Waketum
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengukuhkan susunan DPP Partai NasDem Periode 2024-2029. Sejumlah nama lama ma...
Politik19 September 2024 21:53
Surya Paloh: Kepengurusan Baru NasDem Menyinergikan Generasi Muda dan Generasi Senior
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Kepengurusan DPP Partai NasDem periode 2024-2029 resmi dikukuhkan langsung Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di...