Pedomanrakyat.com, Malut –Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, tampil memukau dalam debat publik kedua yang digelar di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Selasa (19/11).
Pada sesi debat bertema kerusakan ekosistem akibat pertambangan, Sherly-Sarbin yang diusung Partai NasDem itu konkrit tawarkan solusi fokus pelestarian lingkungan keberlanjutan kehidupan masyarakat.
Sherly, sebagai calon gubernur perempuan pertama, menegaskan pelestarian lingkungan prioritas utama dalam kepemimpinannya jika terpilih menjadi Gubernur Maluku Utara.
Baca Juga :
Istri mendiang Benny Laos yang berhalangan tetap akibat insiden Speedboat meledak itu memaparkan kerusakan ekosistem akibat aktivitas pertambangan, di Teluk Weda dan Teluk Buli, harus dihentikan dan dicegah.
“Saya tidak ingin masa depan anak cucu dirusak oleh dampak pencemaran lingkungan akibat logam berat seperti nikel dan tembaga, serta deforestasi yang menyebabkan banjir dan hilangnya keanekaragaman hayati,” ungkap Sherly lugas.
Sherly soroti buruknya kualitas udara di sekitar wilayah tambang berdampak pada kesehatan masyarakat.
“Polusi udara di sekitar tambang memprihatinkan. Harus ada langkah nyata perbaiki situasi ini,” tambahnya.
Sherly juga memaparkan langkah strategis akan diambil menangani kerusakan lingkungan. Pertama, komitmen terapkan teknologi modern memantau kualitas udara di sekitar wilayah tambang.
“Memasang alat canggih terintegrasi aplikasi, sehingga masyarakat dapat memantau langsung kualitas udara dan tingkat pencemaran di lingkungan mereka,” jelasnya.
Sementara itu Juru Bicara pasangan nomor urut 4, Nurlaela Syarif yang juga Anggota DPRD Ternate Fraksi NasDem mengatakan Sherly tampil memukau dan menguasai materi.
Dalam debat tersebut lanjut dia juga tampak komitmen Sherly dalam pentingnya reklamasi dan reboisasi berkelanjutan guna memulihkan ekosistem yang rusak di area terdampak tambang.
Komentar