Pedoman Rakyat, Makassar – Kepala Satpol PP, Iman Hud dan Asisten I Pemkot Makassar, M Sabri marah-marah mengenai penerapan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) yang belum maksimal, di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Rabu, (26/2).
Hal itu terungkap setelah video berdurasi 2,45 menit beredar luas di grup-grup WhatsApp. Di mana, tampak Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Makassar M Sabri bersama Kepala Satpol PP Iman Hud marah-marah.
Iman Hud terlihat kesal terhadap seorang staf Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar.
Baca Juga :
Awalnya, Sabri bertanya kepada seorang staf di BKPSDM Makassar.
“Kau apa jabatanmu di situ? Operasional apa ko?” tegas Sabri.
Staf yang ditanya itu pun menjawab bahwa dirinya adalah staf operasional TPP.
Setelah itu, Sabri menyuruh staf tersebut untuk memperbaiki pengimputan data TPP. Ia juga meminta staf tersebut menghadap.
Tapi di sela, Iman Hud berbicara kepada staf laki-laki itu. Tiba-tiba seorang perempuan mencoba mengangkat tangan kanannya mencoba menenangkan Sabri.
Tapi, sabri kemudian menepis tangan perempuan itu. Perempuan itu merasa tangannya sakit. Ia tampak sedikit kesal.
Pada saat yang bersamaan, nada suara Iman Hud mulai meninggi kepada staf operator TPP itu. Dengan nada semakin meninggi itu, Iman Hud mulai menunjuk-nunjuk staf itu.
Dalam video itu juga, tampak terus maju ke arah staf itu. Beruntung banyak pegawai yang saat itu berada di halaman Rujab Walikota Makassar.
sisi lain, Sabri tampak berbicara dengan seorang perempuan yang tangannya ditepis tadi.
Dalam pembicaraan itu, Sabri berusaha memberikan penjelasan ke perempuan itu. Dan perempuan itu pun hanya mengangguk. Setelah itu, Sabri sudah tampak bisa menenangkan diri.
Sementara Iman Hud, masih tetap meninggikan suaranya. Seorang polisi mencoba menenangkan Iman Hud.
Ia membawa Iman Hud menjauh dari staf itu. Tapi sambil dilerai, Iman Hud masih saja meninggikan suaranya sambil mencoba melepskan diri dari pengawalan polisi itu.
“Apa dasarmu? Kau kosong berapa? Saya tanya. Kamu berapa tahun di Makassar,” kata Iman Hud.
Setelah itu, Iman Hud berhasil ditenangkan oleh polisi dan beberapa pegawai Pemkot Makassar.
“Saya tidak suka caranya. Selalunya mau memotong-motong,” katanya.
“Kamu tidak tahu, STPDN macam apa kau. Tinggi sekolahmu tidak bisa menjaga maruwah pemerintahan,” tutup Iman Hud. (*)
Komentar